Kisah Dewi Anjani
Ada kisah tentang adanya ratu jawa barat yang terkenal dengan kecantikan dan kemurahan hatinya.
Bukan
hanya terkenal dari paras nya yang cantik dan kebaikannya, Ratu
tersebut konon katanya datang kedaerah pulau jawa tersebut karena di
usir oleh ayah nya yang pada saat itu ada kesalah pahaman.
Dari
salah satu sodara dari ratu tersebut yang tidak suka dengan sikap dewi
tersebut yang terkenal baik dan sangat peduli dengan Warga nya.
Namun
berbeda dengan dewi dewi yang lain yang menjadi sodara Ratu tersebut
yang tidak pernah peduli dengan sesama. bahkan ia mempunyai sipat yang
angkuh dan sombong, Karena ia merasa bahwa ia sosok anak Kerajaan yang
mempunyai tahta dan wewenang yang gampang kapan saja ia perintahkan.
Namun beda dengan dewi anjani yang selalu sendiri jika ada masalah yang
menurut nya masi bisa di selesaikan oleh tangan nya sendiritanpa harus
di bantu oleh pengawal kerajaan.
Semua
pengawal kerajaan sangat tahu kebaikan dan kesopanan dewi anjani
terhadap pengawal kerajaan tersebut. Bahkan saat dewi anjani di usir
karena di tuduh oleh salah satu saudara nya sebagai penghianat kerajaan
pengawal pun tidak perchya dengan apa yang di lakukan oleh dewi anjani
tersebut.
Namun sang dewi pun tidak bisa membantah apa yang sudah di putuskan oleh ayah nya.
Saat
itu lah kejadian Ratu dewi anjani di usir dan di ambil tahta nya oleh
ayah nya untuk pergi ke bumi. Dewi yang saat itu di usir yang tidak
punya kemampuan dan kesaktian, Karena semua kebisaan nya di cabut oleh
ayah nya agar dia merasa jera dan merasa bisa menghargai hidup nya tanpa
adanya kesaktian. Padahal sejak adanya kesaktian pun dewi anjani
tersebut, tidak sedikit pun pernah mengandal kan ilmu ilmu yang ayah nya
beri, Beda dengan adik adik nya yang sering mengandal kan ilmunya
dengan hal yang tidak penting.
Dewi
anjani pun merasa tidak bingung saat ilmu dan tahta nya di putus oleh
ayah nya untuk pergi kebumi. Ia pun saat itu berkelana dan berjalan jau
tanpa sehelai baju pun yang ia bawa, Hanya membawa baju yang melingkar
di badan nya tersebut. Dewi anjani berjalan melewati gunung rimbun dan
terik nya matahari, Yang membuat nya sangat merasakan lelah.
Dari
perjalanan nya pun dewi anjani tidak di bekali uang sepeser pun dan
makanan sedikit pun. Tetapi karena adab dan sifat dewi anjani saat di
kerajaan selalu baik, Ia dalam perjalanan nya sering kali mendapat
makanan dan uang yang di berikan oleh orang yang tidak di kenal nya saat
berjalan.
Dewi
yang sering kali menolak karena ia tidak enak merepotkan orang lain
pun, sering kali di paksa karena orang yang memberinya karena ikhlas dan
merasa bahwa dewi anjani itu berhak mendapat kan makanan dan uang itu.
Dewi
yang merasa di paksa pun menerima kebaikan semua orang orang yang
datang menjumpainya. Dan ia sering kali mengucap kan rasa syukur nya
terhadap tuhan nya yang selalu melindungi nya di mana pun ia pergi.
Sejak dewi anjani di usir pun Kerajaan menjadi tidak baik baik saja,
Semua pengawal di buat kewalahan oleh adik adik dewi anjani yang tidak
pernah patuh dan tidak pernah bersikap sopan terhadap siapapun.
Ayah
nya pun merasa cape melihat putri putri saat itu menjadi sangat tidak
bisa di atur semenjak kakanya di usir dari kerajaan tersebut. Sebelum
dewi anjani di usir tidak ada satu pun yang berani macam macam atau
semena mena terhadap pengawal atau pun ayah nya di kerajaan tersebut.
Karena
dewi anjani dari kediaman nya ia sering kali membuat adik adiknya
menjadi nurut dan takut jika sudah sedikit saja membantah akan ada salah
satu dari mereka yang akan terkena celaka.
Namun
dewi anjani tidak pernah melakukan hal itu dengan tangan nya, Adik
adiknya akan mendapat kan ancaman dari kelakuan nya sendiri yang tak
lain Ucapan dewi anjani akan selalu benar jika adiknya tidak mendengar
kannya. Maka dari itu adik adiknya merencanakan dewi anjani untuk
memfitnah nya kepada ayah nya agar dewi anjani keluar dari kerajaan dan
adik adiknya pun bisa hidup sesuka hatinya tanpa ada yang mengganggu.
Sang
ayah pun semakin lama merasa cape dan merasa sedih dengan apa yang
putri putri nya buat di kerajaan. Setiap harinya bukan hanya membuat
onar di kerajaan, namun ia sering kali Membuat masalah kewarga padepokan
Yang sering kali mengatas namakan ayah nya tersebut.
Hingga
ayah nya merasa malu dengan apa yang anak nya lakukan, Seolah olah anak
anak nya tidak mendapat didikan dari ayah nya tersebut.
Ayah
nya pun saat itu sangat menyesal sudah mengusir dewi anjani yang jelas
jelas mempunyai kelakuan yang sangat baik. Dan tidak pernah menyusahkan
ayah nya dan kerajaan sekali pun, Akan tetapi dewi anjani sering kali
membantu warga padepokan tanpa sepengetahuan ayah nya jika ada warganya
yang sedang merasa kesusahaan. Sangat beda jauh dengan sifat adik
adiknya tersebut yang betul betul tidak pernah mencontoh kaka nya
tersebut(dewi anjani).
Saat
itu pun dewi anjani yang sedang berkelana menemukan tempat yang cocok
menurut nya. Ia memutuskan untuk diam di salah satu kampung yang
berasal dari jawa barat saat itu. Kampung itu di kenal dengan kampung
sunda, Yang semua warganya masih banyak yang belum tahu tentang agama.
Dan
bahkan masih ada yang tidak mempunyai agama saat itu, dewi Anjani yang
merasa terdorong dengan keinginan nya ingin memperluas agama muslim pun
semakin yakin dan semakin semangat.
Dewi
anjani pun saat itu tinggal lah di salah satu tempat yang bernama
padepokan baru, Ia membangun gubuk tersebut untuk tempat tinggal nya dan
sebagian tempat nya untuk mengajarkan anak anak kampung tersebut
mengenal yang namanya Alquran. Saat itu pun dewi anjani menjajah kan
kepada warga kampung agar anak anaknya dan ibunya mengaji ke padepokan
nya agar anak anaknya tersebut mengetahui apa yang namanya agama saat
itu.
Namun
dewi anjani mengenal kan agama pun bukan lah mudah, Ia sering kali
mendapat caci maki dari warga kampung tersebut. Sampai di bilang jika
dewi anjani adalah wanita yang hanya ingin memanfaat kan kampung
tersbeut dengan agama yang tidak jelas. Saat itu pun dewi anjani tidak
lah menyerah dan terus maju sehingga pada saat itu dewi anjani pernah
mengalami berkali kali di usir dari kampung kekampung.
Sampai
di suatu kampung dewi anjani betul betul menentap dan di akui oleh
warga tersebut pada saat itu. Dewi anjani saat itu tinggal di kampung
Pondoh Masih berada di jawa barat. Saat itu dari banyak nya kampung yang
ia sudah bangun pedepokan padepokan yang ia ingin jadikan tempat
beribadhnya. Hanya di kampung pondoh lah warga nya dengan bergotong
royong sengaja membuat kan padepokan yang sangat bagus dan sangat
besar.
Karena
saat itu warga pondoh tersebut dibuat tercengang oleh kelakuan dewi
anjani. Kampung tersebut adalah kampung yang terkenal dengan pertanian
padi yang sangat melimpah, Namun dari hasil panen nya tersebut selalu di
ganggu oleh salah satu juragan yang di takuti oleh warga kampung
tersebut. Karena ia terkenal sebagai juragan tanah dan juragan yang
selalu kasar kepada siapapun di kampung tersebut, Sampai sampai tidak
ada yang berani melawan nya.
Hasil
panen yang melimpah harus di bagi dua kepadanya walau pun itu tanah
milik mereka. Karena menurut juragan tersebut sawah sawah petani
tersebut di aluri air yang berasal dari tanah juragan tersebut. Jika
tidak di beri lahan air maka sawah mereka tidak mungkin sesubur itu.
Jadi semua petani harus membagi dua hasil nya mau tidak mau.
Namun
saat itu pun dewi anjani kebetulan melewati warga yang sedang menangis
karena hasil panen yang sedikit harus di bagi dua dengan juragan
tersebut. Dewi anjani saat di beritahu alasan nya kepana para petani
merengek dengan setiap hasil nya yang selalu di rampas oleh juragan
tersebut pu langsung melawan juragan tersebut.
Bahkan
dewi anjani bisa membuat jalur air pribadi untuk warga kampung
tersebut, Tanpa harus melewati tanah juragan itu. Saat itu lah semua
warga kampung tunduk dengan apa yang dewi anjani lakukan, Karena dari
sekian lama nya juragan tersebut tidak ada yang bisa melawan sampai
menentangnya selain dewi anjani tersebut.
Warga
kampung tersebut pun berbondong bondong datang kepadepokan dewi anjani
untuk meminta saran dan meminta untuk di ajar kan yang namanya agama.
Dewi anjani yang sangat senang dengan usahanya yang selama ini ia baru
merasakan ada yang perchya kepadanya saat itu. Semua warga kampung dan
anak anak pun banyak belajar beragama kepada dewi anjani.
Sehingga
adab dan sifat kampung tersebut menjadi santun, sopan dan saling
menghargai sesamanya. Bukan hanya itu di kampung tersebut pun di bi atur
oleh dewi anjani untuk menanam sayuran dan buah buahan. Sehingga
kampung tersebut memiliki hasil yang sangat melimpah dan berbagai jenis,
Sampai terkenal dengan hasil panen yang sangat bagus dan subur di
kampung tersebut, Semenjak dewi anjani yang memegangnya.
Warga
kampung pun hidup dengan bahagia dengan kesederhanaannya tanpa ada
pemerasaan dalam hasilnya. Semua anak anak pun bergembira dan menjadi
anak anak yang mempunyai budi pekerti, Sering kali anak anak membuat
orang tua nya bangga karena tanpa didikan orang tua nya ia bisa berbuat
baik dan sering menolong sesama warganya.
Kejadian
itu pun di dengar oleh ayah nya di kerajaan, Dan ayah nya pun
menurunkan Semua Pengawal nya untuk menyuruh dewi anjani itu pulang
kembali ke kerajaan saat itu. Saat itu pun datang lah pengawal
kepadepokan dewi anjani untuk meminta dewi anjani pulang kembali yang di
perintah kan oleh ayah nya. Dewi anjani yang menolak pun tidak mau
untuk kembali kekerajaan saat itu, Dan menyuruh agar pengawal tersebut
kembali kekerajaan.
Dewi
anjani yang sakit hati pun merasa sudah nyaman dengan kehidupan nya
yang bukan anak raja lagi. Ia senang sebagai orang biasa yang
mengajarkan banyak anak anak kampung tentang agama. Namun saat anjani
menolak permintaan ayah nya, Ayah nya pun merasa marah dan merasa tidak
di hargai oleh putrinya tersebut. Ia memutuskan untuk datang mendatangi
putrinya sendiri untuk membawa pulang kekerajaan lagi.
Adik
anjani yang mengetahui Ayah nya akan turun kebumi dan akan membawa kaka
nya pulang kembali ke kerjaan pun risau dan marah. Karena menurut semua
adiknya akan ada lagi pengacau di kerajaan tersebut nantinya. Adik nya
malah mendoakan kakak nya tersebut tidak kembali ke kerajaan lagi. Namun
ayah nya merasa jika dewi anjani tidak kunjung kembali pulang akan
betul betul membuat adik nya semakin tidak bisa di atur.
Ayah
dewi anjani pun dengan pengawal nya datang menemui padepokan dewi
anjani. Dan saat itu ayah nya langsung mengajak anak nya untuk kembali
pulang kepada anjani." Putri ku,,, Kembali lah pulang kekerajaan,,, Ayah
minta maaf atas pitnah yang menunjukan kepada dirimu. " ucap ayah
anjani dengan memohon
"
Maaf kan aku ayah handa, Aku sudah tidak mau kembali ke kerajaan saat
ini. Aku ingin,,, menjadi dewi yang tanpa ada Kurungan dari sebuah
tahta... Menurut ku aku nyaman dengan aku yang sekarang. Jadi tolong
ijin kan aku ,,, Untuk menjadi yang aku mau. " jawab dewi yang penuh
memohon
Ayah
dewi anjani yang sudah kehabisan kata kata pun sudah tidak bisa
Melarang atau memaksa anjani untuk kembali ke kerajaan. Karena menurut
ayah nya anjani memutuskan keinginan nya karena ayah nya yang saat itu
mengusirnya tanpa ada sedikit pun halangan terhadap putrinya tersebut.
Ayah nya pun perchya dan mengikuti keinginan anak nya menjadi dewi yang tidak di atur oleh kerajaan.
Namun
ayah nya sering kali mengucap kan jika Anjani suatu saat ingin datang
ke kerajaan ia akan membuka lebar pintu kerajaan danmasih sebagai putri
raja dari kerajaan tersebut.
Anjani
yang di ijin kan pun sangat senang dengan keputusan ayah nya, Ia tidak
pernah marah atau pun dendam dengan ayah atau pun adik adiknya tersebut
yang sudah mengusir nya dan mempitnah nya.
Bahkan
ayah nya di beritahu jika adiknya susah di atur ayah nya di beri cara
oleh dewi anjani agar membuat adik adiknya itu jera dan tidak melakukan
hal tersebut lagi. Betul saja yang di katakan oleh anjani ayah nya sudah
melakukan apa yang anjani ajar kan hingga membuat adik adiknya nurut
dan takut kepada ayah nya. Tanpa adanya anjani di kerajaan itu pun.
Semua menjadi anak yang nurut dan anak yang tidak sedikit pun berani
melawan.
Dewi
anjani pun meneruskan misi nya untuk menjadi dewi yang terus
Memperkenal kan apa yang nama nya agama dan budaya. Lama nya ia hidup di
bumi dan banyak mendidik banyak anak anak kampung yang dari tidak tahu
menjadi seorang ustad yang bisa membantu mengajar kan agamanya saat
itu.
Dewi
anjani yang bangga akan dirinya sendiri pun saat itu merasa bahwa
kampung tersebut sudah merasa cukup baik dan sudah mempunyai agama yang
sangat kokoh. Ia memutuskan untuk berkelana kekampung dan ketempat yang
menurut nya harus di perkenal kan agama islam tersebut. Karena menurut
dewi anjani masih banyak warga kampung lain yang tidak tahu tentang
tiang agama nya.
Saat
itu pun dewi anjani meninggal kan padepokan itu dan ia mnyerah kan
padepokan tersebut kepada anak anak yang dulu ia didik hingga ia
mengetahui banyak ilmu agama saat itu. Dewi anjani pun terus menjalan
kan tugas nya menjadi dewi yang terus menebar kebaikan dan agama nya
yang harus di kenal banyak kalangan.
SELESAI