Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
CLOSE ADS
CLOSE ADS

Seorang ibu Tega membuang anaknya

 

ilustrasi

Ada satu cerita tentang kehidupan wanita yang setengah tua yang harus membesar kan anak nya seorang diri tanpa sosok suami yang menafkahinya. Ia adalah bu rukmanah yang tinggal di kampung terpencil dan bekerja sebagai petani ladang. ia di tinggal kan sosok suaminya sejak mengandung anak nya 7 bulan dalam kandungan nya. 

Suaminya meninggal kan nya karena ia sering sekali di tuduh berselingkuh dengan lelaki lain dan bahkan kehamilan nya pun sering sekali di anggap aib oleh suaminya tersebut. Sampai saat itu suaminya pun meninggal kan nya dengan alasan bekerja di kota. 

Namun hingga anak nya berusia 7 tahun pun dia tidak kunjung pulang untuk menemui bu rukmanah tersebut. Bahkan nafkah pun tidak pernah ia berikan kepada istrinya tersebut, yang tak lain ibu rukmanah yang sering sekali berharap agar suaminya tersebut datang.

Tapi hingga anak nya beranjak besar pun ia tidak kunjung datang atau pun memutuskan tali pernikahan nya agar burukmanah tersebut meras tahu bahwa dia sudah tidak tergantung lagi dalam pernikahan yang ia harap kan. Sekian lama nya ia bertahan hidup dalam bekerja untuk membesar kan anak nya tersebut yang bernama wati. 

wati anak yang berusia 7 tahun, masih di bilang anak yang masih kecil malah sering sekari mendapat kekasaran dalam keluarganya tersebut yaitu ibunya. ibunya sering sekali kasar kepada wati yang jika ia mengingat kejadian suaminya yang saat itu meninggakan dirinya karena tidak suka dengan kedatangan sosok wati tersebut, Bu rukmanah pun sering sekali teringat dan merasa benci kepada wati yang membuat mereka terpisah dalam rumah tangganya.

Padahal anak tersebut bukan lah hasil dari perselingkuhan bahkan wati adalah anak dari suaminya tersebut yang tidak mempunyai kesalahan apapun tentang masalah tersebut. Namun bu rukmanah tersebut malah merasa benci juga terhadap wati yang tidak tahu apa apa tentang masalahnya.

Sering sekali wati merasa terpojokan oleh ibunya, dan sering sekali ketahuan wati menangis di rumah nya karena ibunya yang sering kasar bahkan melakukan wati sebagai anak yang sudah dewasa. yang harus mengerjakan pekerjaan rumah bahkan harus Memasak layak nya anak dewasa. 

Warga pun sering sekali merasa kasihan melihat perlakuan ibunya terhadap wati. yang sering sekali di siksa setiap harinya. Padahal yang tak lain suaminya tersebut meninggal kan bukan merasa di hianati namun suaminya tersebut sering sekali terpergok oleh warga sering gonta ganti wanita di belakang bu rukmanah tersebut. 

Jadi suaminya meninggal kan nya bukan hanya karna bu rukmanah selingkuh tapi cuma hanya alasan nya saja yang sudah bosan kepada bu rukmanah tersebut dan tidak mau bertanggung jawab kepada anak nya yang ia kandung. Pada saat itu pun bu rukmanah berjalan kekota untuk bertemu dengan teman nya yang ingin ia jumpai namun saat itu tiba tiba wati melakukan kesalahan yang tidak di sengaja di mobil saat berjalan ke kota tersebut. 

Wati tidak sengaja menjatuhkan hendpone yang ada di dalam bus tersebut saat ia jalan. Saat itu pun wati di marahi oleh orang tersebut dan menyuruh ibunya untuk ganti rugi dengan hendpone nya yang rusak oleh wati. Sang ibu yang mempunyai uang paspasan pun harus mengganti kerugian karena ulah wati tersebut. 

Saat turun dari bus pun bu rukmanah yang marah dan emosi atas kejadian di dalam bus tersebut pun memarahi wati dan memukul wati. wati yang menangis meminta maaf kepada ibunya tidak sedikit pun di dengar oleh bu rukmanah. Yang tak lain hanya mendapat kan kekerasan dan cambukan oleh ibunya di jalan tersebut. 

bu rukmanah yang masih marah dan emosi pun menganggap kalau wati tersebut adalah anak sial bagi dirinya yang hanya bisa menyusah kannya. Saat itu pun burukmanah berpikir untuk membuang wati di tempat yang wati tidak tahu saat itu, Ibu nya menyuruh wati untuk ke warung membelikan minum karena ibunya tidak kuat lagi berjalan karena lemas saat itu.

Wati yang di suruh pun berjalan mencari warung yang jauh dari keberadaan ibunya, Saat wati kembali pun saat itu melihat tempat yang ibunya menunggu malah tidak ada sosok ibunya. Wati yang masih kecil pun kebingungan mencari ibunya sambil menangis, Bahkan wati merasa ketakutan bahwa ibunya sudah tega meninggal kan nya di jalan karena dia sudah berbuat masalah saat itu.

wati dengan tubuh kecil nya terus berjalan sampai sampai pada saat itu ia di temukan oleh salah satu perempuan kaya yang tak lain melihat seorang anak kecil di malam hari yang merasa sedang kebingungan dan kedinginan pun ia menghampirinya. 

" nak .... Kamu lagi apa di sini ,,, kemana orang tua mu ,,, kenapa tidak pulang ini kan sudah malam ?' ucap wanita tersebut

" Aku tidak tahu jalan pulang bu,,, aku di tinggal kan ibuku saat aku di suruh membeli minum olehnya. Namun saat aku kembali ibuku sudah tidk ada,,, Aku bingung harus kemana mencarinya,,,"

Wanita itu yang merasa kasihan membawa wati kerumah nya yang kebetulan saat itu ia tidak mempunyai seorang anak. Jadi ia membawa nya untuk mengurusnya dengan suaminya. Saat di kenal kan kepada suaminya pun, suaminya malah menyuruh wati tinggal dan di sekolah kan saat itu. 

Bu rukmanah yang saat itu sudah menemukan teman nya di kota pun saat itu melihat sosok suaminya yang sedang bersama wanita sambil dengan keadaan mabuk. Saat ia menghampiri suaminya tersebut saat itu bu rukmanah malah di usir dan di permalukan.  

Saat itu pun burukmanah mengetahui bahwa suaminya tersebut bukan lah sosok suami yang benar saat itu, yang tak lain burukmanah sudah merasa menyesal membuang wati anak nya tersebut. dan burukmanah pun mencoba mencari wati ketempat saat wati di tinggal kan namun wati sudah tidak ada di tempat tersebut. Bu rukmanah yang menangis dan menyesal pun tidak bisa mencari keberadaan wati tersebut. 

Sampai sampai bu rukmanah pulang kembali ke kampung nya dengan tidak membawa sosok wati kedalam kehidupannya. Wati yang mempunyai keluarga baru merasa senang dan bahagia dengan kehadiran ibu dan ayah angkat nya yang lebih menyayangi nya di banding ibu kandung nya tersebut. 

ITULAH KISAH NYA 

                                           SELESAI