Arwah Penasaran Penghuni Rumah Tua
Pada suatu hari di tengah kesunyian suatu desa yang di sebut desa (AYA)/ bisa di bilang desa ada. Desa tersebut memiliki sedikit penduduk dan semua penduduk nya tidak ada satu pun bisa bersosialisasi. Dan sering kali desa aya tersebut, di juluki oleh desa lain dengan julukan desa mati.
Karena desa tersebut yang sangat sepi dan tidak terlihat satu pun adanya kehidupan di tempat tersebut. Maka di juluki oleh orang banyak dengan desa mati. Konon katanya desa tersebut mempunyai cerita mistis sejak lama, Sehingga warga tersebut enggan keluar dan bergaul dengan warga lain nya karena mitos tersebut yang dahulu betul ramai di ketahui oleh warga tersebut.
Alasan warga aya tidak pernah mau keluar atau pun bergaul dengan tetangga mereka karena ia mempercayai mitos yang sudah lama ia ketahui dahulu. Mitos tersebut yang katanya dahulu ada salah satu warga yang kaya raya dia berdiam seorang diri di salah satu rumah besar dan kaya. Namun kesendirian nya tersebut, Membuat bingung banyak warga tersebut karena orang yang tinggal di rumah besar tersebut mempunyai keperibadian aneh dan sering menutupi diri.
Dan pada suatu hari ada salah satu warga yang mendatangi rumah tersebut, Untuk bertujuan mencari tahu di tempat tersebut ada berapa keluarga. Karena akan adanya laporan nama nama warga desa tersebut. Namun wanita yang tinggal di rumah tersebut tidak sedikit pun mau menemui warga yang sudah ada di depan rumah nya tersebut.
Entah apa yang ia takutkan dan entah apa yang ia pikirkan, Warga pun tidak menyerah dan terus diam dan mengetuk pintu wanita tersebut. Karena ia merasa penasaran warga yang sudah cukup lama tinggal di desa itu namun semua warga tidak ada satu pun yang kenal dengan sosok tersebut. Bukan hanya namanya saja dia berasal dari mana pun warga Aya tersebut tidak mengetahuinya.
Karena wanita itu mempunyai sikap yang aneh jika bertemu dengan satu warga di jalan. Ia akan tergesah gesah berlari seolah olah ia takut di tanya atau pun takut di hadang oleh warga tersebut. Dan yang lebih aneh nya lagi ia itu tidak pernah mau berbicara dia sangat tertutup dalm kehidupannya.
Warga yang sedang mendatangi rumah wanita tersebut pun tak kunjung datang untuk membuka kan pintu. Saat para warga ingin pulang lalu ada selembaran kertas yang tergeser dari bawah pintu. Yang bertulisan, Maaf ada apa kalian semua kerumah saya ?. apa saya sudah berbuat salah terhadap kalian. jika saya salah tolong maaf kan saya, mohon jangan ganggu kehidupan saya. terimakasih.
Ucap surat dari wanita aneh tersebut, Warga pun langsung menjawab langsung di depan pintu rumah wanita aneh tersebut." Kami di sini cuma hanya menanyakan,,, Kalau anda tinggal disini dengan siapa ? dan anda bernama siapa,,, Karena kebetulan desa ini akan di adakan pendataan warga penduduk.
Namun tiba tiba kertas dengan tulisan pun di berikan lagi dari bawah pintunya, yang bertulisan " Saya hanya tingga sendiri, dan saya tidak mempunyai keluarga. Saya bernama mujiah yang asli dari desa aya." Saya tidak bisa bertemu dengan siapa pun karena saya takutkan semua warga tidak nyaman dengan ku. ucap nya yang di tuliskan dalam kertas.
Pihak warga desa pun mengiya kan perkataan ibu mujiah tersebut, Namun dari banyak nya warga meyakini bahwa bu mujiah itu mengalami depresi atau masalah kejiwaan. Sehingga mempunyai kpribadian yang sangat aneh terhadap banyak orang tersebut. Dan warga pun menghiraukan keanehan sipat bumijiah tersebut.
Singkat cerita pun tiba tiba di desa tersebut di geger kan penemuan jasad anak wanita yang meninggal tanpa kepala di depan sungai yang tak jauh dari perkampungan tersebut. Dengan adanya penemuan tersebut, Sontak banyak yang kaget dan takut dengan kejadian tersebut. Karena desa tersebut pertama kalinya di temukan sosok mayat yang tidak wajar di temukannya.
Saat warga kampung berkumpul untuk melihat jasad tersebut pun tiba tiba ada Bu mijiah melewati tempat tersebut dan tidak sengaja ia mengetahui bahwa ada mayat yang di temukan tanpa kepala. Namun entah kenapa bu mujiah malah teriak dan ketakutan berlari melihat sosok mayat tersebut. Membuat semua warga yang mengetahui nya merasa aneh bahkan ada yang mencurigainya sebagai dalang pembunuhan tersebut.
Saat kejadian penemuan mayat pun bu mujiah tidak lagi keluar dan tidak lagi terlihat oleh para warga . Sampai merasa para warga betul betul percahya bahwa dalang pembunuhan misterius itu adalah bu mujiah. Namun pihak warga desa tidak bisa langsung menuduhnya karena belum ada bukti untuk menyalah kan ibu mujiah tersebut.
Tiba tiba ke esokan harinya di temukan lagi mayat wanita yang tubuhnya sudah termutilasi di bawah pohon rindang di desa tersebut. Dan yang tak lain kebetulan saat adanya penemuan bu Mujiah berjalan dan mengetahui kejadian itu yang tak lain bu mujiah berteriak dan berlari sekencang kencangnya. Sehingga ada salah satu warga betul betul marah melihat tingkah aneh nya bu mujiah, Ia betul betul yakin bahwa ibu mujiah pelaku pembunuhan tersebut.
Bu mujiah pun di datangi oleh banyak nya warga kerumah nya, Dengan penuh emosi dan sampai mengancam jika rumah nya tidak di buka maka rumah nya akan di bakar degan bu mujiah tersebut. Namun bu mujiah tidak lah mau keluar dan tidak mau menemui sosok warga yang sedang marah menghakimi nya tersebut. Warga yang emosi dan betul yakin bahwa bu mujiah pelakunya pun menyuruh para warga untuk membakar tempat bu mujiah saat itu.
Para warga yang sudah tidak sadar dengan main haki sendiri pun akhirnya betul melakukan hal tersbeut. Dengan membawa bensin dan korek api untuk membakar rumah bu mujiah. Tak butuh waktu lama pun rumah bu mujiah terbakar dengan sangat cepat, Namun bu mujiah tetap diam di rumah tersebut yang sudah terbakar dan akhirnya Rumah bu mujiah pun habis di lalab api yang sangat besar.
Saat datang ketua desa pun sudah terlambat karena bu mujiah sudah meinggal terbakar karena diam di rumah nya pada saat itu. Saat bu mujiah di bawa kerumah sakit ada salah satu tetangga nya dulun yang tahu tentang bu mujiah, Bahwa bu mujiah adalah korban dari keluarga yang di lakukan pembunuhan sadis yang tidak di ketahui siapa dalangnya.
Hanya bu mujiah yang tersisa dari pembunuhan sadis tersebut, Yang tak lain bu mujiah sangat takut dan trauma jika bertemu dengan siapapun saat kejadian semua keluarganya di habisi oleh pembunuh tersebut. Apa lagi bu mujiah melihat mayat atau kejadian pembunuhan bu mujiah akan berlari ketakutan seolah olah ia teringat masalalu yang pada saat itu ia pun kabur dri pembunuhan tersebut.
Saat itu pun semua warga betul betul menyesal bahwa mereka semua sudah salah paham terhadap bu mujiah yang bukan dalang dari pembunuhan. Yang tak lain ia adalah korban dari pembunuan tersebut. Semua warga yang sudah menghakimi dan membunuh bu mujiah pun bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan dan meyerah kan nya kepada pihak berwajib.
Namun semua yang sudah menghakimi bu mujiah menjadi orang yang mengalami gangguan jiwa seperti bu mujiah bahkan banyak sekali yang meninggal karena ia ketakutan sering kali melihat sosok bu mujiah dan berkata bahwa dia akan membunuh nya. Sampai warga yang sedang menjalani hukuman tersebut mengahbisi nyawa nya sendiri karena cape dengan rasa ketakutan nya.
Hingga saat itu lah kejadian yang membuat desa aya tersebut tida ada satu pun yang mau keluar karena adanya sosok bu mujiah yang sering kali melintas dalam pikiran nya. Yang takut suatu saat akan datang membunuhnya dan akan menghabisi semua keluarganya. Karena itulah desa aya tidak da satu pun yang berani bersosialisasi terhadap siapapun karena cerita kelam nya yang ia alami.