Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
CLOSE ADS
CLOSE ADS

Nyi Ronggeng Penari Gentayangan

Ada suatu cerita tentang adanya kisah penari ronggeng yang cantik jelita. Ia adalah sosok wanita yang senang dengan berbagai kesenian dalam hidupnya. Kehidupannya dalam kesehariannya ia selalu menghabiskan waktunya hanya untuk menggerakan badan lentur dan mulusnya.

Sehingga Ia banyak sekali membuat orang banyak kagum terhadap nya jika sedap terlihat menari di rumahnya. Dan pada saat itu pun akhirnya semakin banyak nya orang melihat wanita tersebut menari dengan gerakan elok dan indah di pandang. 

Ia menjadi mempunyai pikiran untuk membuat sanggar tari di desanya tersebut. Dan wanita itu di suruhnya oleh para warga tersebut untuk meminta mengajarkan keseniaannya kepada anak anak muda bahkan anak kecil di tempat tersebut. 

Dan pada akhirnya ia pun tanpa sedikit pun menolak iya menyanggupinya dan ia mau mengajarkan banyak orang dan memegang sagar tersebut. Saat sanggar pun selesai, akhirnya wanita itu mulai di ramai kan mengajarkan anak anak kecil bahkan dewasa di sanggarnya. 

Akhirnya wanita itu pun saat itu mempunyai julukan oleh para penari lain kepadanya dengan sebutan nyai. Karena menurut anak anak kampung wanita tersebut sangat cantik dan menarik jika sudah mengajar kan mereka menari maka dari itu mereka pada akhirnya mulai memanggil wanita tersebut dengan sebutan Nyai Ronggeng. 

Semakin lama semakin anak anak yang di ajar kan menjadi terbiasa bahkan sanggar tersebut sangat di penuhi banyak kalangan anak wanita. Semuanya senang di ajar kan seni tari tersebut, karena mereka merasa nyaman dengan pengajaran nyai tersebut yang tak pernah marah dan selalu lembut mengajarkan nya.

Membuat hal itu menjadi gampang di tanggap gerakan yang di berikan olehnya. Namun saat itu tak jauh dari desa itu pun ada salah satu sanggar lain nya juga yang mukin dari dulu sudah berdiri di tempat itu. Entah kenapa mereka tiba tiba datang melabrak nyai untuk menutup sanggar nya, Karena ia bilang nyai sudah merebut anak sanggar nya pindah ke tempat sanggar nyai saat itu. 

" Hey nyai,,,,, Hebat yah kamu rebut semua anak tari ku. Sampai sampai anak tari ku habis tak tersisa pindah ke sanggar mu !!" ucap penari sanggar lain

" Mmmmppp,, maaff, aku tidak pernah menyuruh anak anak masuk ke sanggar ku. Mereka datang dengan sendirinya, dan tak pernah aku mengajak atau merebut anak tari mu !!!" ucap nyai dengan sopan

" Halah ,, jangan banyak alasan kamu, aku tak mau tahu jika kamu tidak menutup sanggar mu,,, lihat saja nanti kamu akan berurusan dengan ku ! ucap nya dengan marah dan meninggalkan

Nyai yang merasa sedih di tuduh oleh sanggar lain pun akhirnya mengadu kepada kepala dusun di desa tersebut. Karena kepala dusun itu lah yang telah membangun sanggar itu untuk nyai tersebut. 

Pada akhirnya saat itu kepala dusun yang sudah di beritahu malah menyuruh lanjutkan mengajar kan di sanggar tersebut. Karena menurut nya nyai tidak sedikit pun merebut atau membawa anak sanggar lain itu ucapan karena mereka merasa tersaingi tak bisa membuat anak anak tari nyaman dan senang di tempat sanggarnya. 

Pada akhirnya nyai pun terus maju menjalan kan sanggar nya dan tidak pernah memikir kan omongan tersebut. Akan tetapi dengan keacuhan nyai malah semakin hari nyai di teror oleh benda benda seram si sanggar nya. 

Setiap hari ia sering di takut takuti bahkan di ancam, dari mulai tanah kuburan yang bertebaran, bangkai ayam, bahkan belatung yang di tabur untuk menakut nakutinya. Hal itu pun membuat nyai resah dan takut akan kejadian yang sering terjadi, tiba tiba nyai memutuskan untuk berhenti dan tidak mau lagi mengajarkan tari di sanggar tersebut. 

Kepala dusun yang tau hal itu akhirnya kaget, dan ia merasa tak mau kehilangan sosok nyai dengan kebisaannya. Ia langsung mendatangi orang yang sudah melabrak dan meneror nyai saat itu. 

Kepala dusun yang menemui sanggar lain pun akhirnya marah marah merasa tak terima dengan warganya yang di lakukan dengan teror bahkan di ancam oleh pihak tersebut. Pada akhirnya kepala dusun bertindak tegas berbicara bahwa jika ada lagi yang meneror sanggar tersebut akan di laporkan kepada kepala dusun nya untuk di tutup karena sudah mengganggu sanggar desa lain. 

Orang yang melabrak nyai pun pada akhirnya kesla dan merasa takut akan omongan kepala dusun. Dan akhirnya ia berjanji kepada kepala dusun untuk tidak lagi mengganggu nyai dan meneror nyai kembali. Namun entah omongan itu benar atau tidak yang dia ucap kan kepada kepala dusun, ia hanya menyanggupi dan berjanji bahwa ia jika mengganggu akan menerima hukuman sesuai oleh kepala dusun saat itu. 

Kepala dusun yang perchya akhirnya meninggal kan orang tersebut dan meberitahukan kepada nyai agar tidak takut lagi, karena kepala dusun sudah mendatangi orang yang telah meneror nya pada saat itu. Nyai yang merasa tenang akhirnya maju kembali mengajar kan anak anak di sanggarnya. 

Sebulan hari harinya merasa aman dan damai si sanggarnya. Bukan hanya anak anak tarinya yang banyak, nyai sudah membuat desa tersebut harum dengan prestasi yang di dapat kan. Karena anak anak desa tersebut mengikuti banyak lomba tari dan memenangkan berbagai penghargaan. 

Namun  tiba tiba terjadi lagi gangguan yang datang membuat nyai saat itu terluka dan jatuh pingsan karena ada orang yang tiba tiba menabraknya saat pulang sesudah mengajarkan anak anak di sanggarnya. Nyai yang terluka cukup parah akhirnya di bawa di obati oleh kepala dusun dan warga lainnya, Dan pada akhirnya banyak yang melihat bahwa orang yang sudah menabrak nyai tersebut adalah anak buah dari sanggar dari desa lain yang dulu melabraknya. 

Nyai yang heran kenapa dan apa salah nya orang tersebut terus meneror nya bahkan menyelakai nya. Namun ia sangat bingung akan hal nya, sampai sampai benci melihat nya hingga jahat terus menerus kepadanya. Tanpa membuat salah atau pun mengusik kehidupannya saat itu.

Tiba tiba nyai pun berpikir untuk mendatangi orang yang telah menerornya untuk menanyakan sendiri apa salah dan apa maunya. Jika mendatangi sendiri ia berpikir bahwa ia akan sadar dan akan damai dengan apa yang ia lakukan terhadapnya. 

Keesokan harinya pun Nyai berniat mendatangi sanggar tersebut dengan berjalan kaki. Namun saat di tengah perjalanan, lalu ada orang yang tiba tiba mendorong nyai ke jurang dan terlempar saat itu. 
Orang yang mendorong pun kabur tak sedikit pun bertanggung jawab, seolah olah ia sengaja akan hal tersebut. 

Tiga hari kemudia kepala dusun risau mencari nyai yang tak kunjung datang ke sanggar saat itu. Anak anak yang menunggunya merasa sedih karena nyai tidak datang untuk mengajarkannya. Pada akhirnya kepala dusun mencoba mendatangi rumahnya untuk mencari tahu kenapa nyai tidak datang ke sanggar hingga tiga hari lamanya pada saat itu. 

Namun saat di lihat kerumahnya, Tampak kosong tanpa ada orang di dalam nya. kebetulan tetangga nyai bilang bahwa nyai tidak terlihat sudah tiga hari dari semenjak berangkar ke tempat sanggar pagi itu. Kepala dusun yang aneh mendengar cerita tetangga nya pada akhirnya menyuruh warga untuk mencari nyai saat itu. 

Kepala dusun pun mencari dan menyuruh semua warganya untuk di kerah kan mencari nyai. karena ia takut terjadi apa apa kepada nyai yang pada saat itu ia banyak di teror dan masalah yang di alaminya. siang harinya pun tiba tiba ada laporan dari desa lain bahwa di temukan mayat wanita yang hancur di jurang dan ada warga yang mengenalinya bahwa itu adalah nyai yang penari sanggar di desa sebelah. 

Kepala dusun yang mendengar itu pun sontak kaget dengan para warga lainnya. Karena merasa aneh nyai meninggal dengan posisi ada di dalam jurang jg yang tidak mungkin nyai menjatuhkan diri karena tempat tersebut jauh. Akhirnya kecurigaan kepala dusun pun semakin yakin bahwa nyai meninggal bukan karena kecelakaan akan tetapi ada yang sengaja mencelakai nyai pada saat itu. 

Pada akhirnya mayat nyai pun di bawa dan di bersihkan untuk di kuburkan. Namun hal nya belum di ketahui siapa yang membunuh nyai tersebut, semua anak anak tarinya merasa sedih atas kehilangan nyai yang tidak akan ada lagi mengajarkannya dengan penuh hati di sanggar saat itu. 

Semua merasa terpukuk dan merasa tak terima jika betul nyai itu di bunuh dengan sengaja. dan seminggu kemudian sesudah kematian nyai di hebohkan tentang adanya sosok nyai yang sering datang bahkan mendatangi orang orang yang telah menjahatinya, sampai sampai ada salah satu yang menjadi korban dan meninggal karena gentayangannya. 

Semua itu ia lakukan karena dendam nya karena ia merasa tak terima bahwa ia tidak pernah berbuat salah dan mengganggu orang lain. Yang akhirnya ia menjadi gentayangan hingga diam di sanggar tersebut dan banyak warga yang tahu jika malam hari sering kali terdengar suara menari atau pun gamelan yang berbunyi. 

Semua mempercayai bahwa adanya sosok nyai yang sering datang ke sanggar tersebut. hingga pada akhirnya semua orang takut dan tidak ada lagi yang mau mengisi sanggar tersebut dan sengaja di kosongkan oleh desa tersebut untuk di jadikan tempat tinggalnya nyai menari di sanggar tersebut. dan pada akhirnya nyai saat itu di juluki Nyai Ronggeng gentayangan.