Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
CLOSE ADS
CLOSE ADS

Ruang Rindu

 

ilustrasi

Aku sering kali merindukan sosok kehidupan ku yang dulu, Walau pun semuanya yang aku alami tak seindah mentari pagi yang sering menyinari hidup ku, Tapi aku bersyukur atas semua kehidupan masalalu ku yang aku dapat membuat hidup ku Seperti pelangi yang mempunyai banyak warna di setiap jalan yang aku lalui. 

Namun Banyak sekali pengalaman kelam yang terjadi dalam kehidupan ku yang tidak bisa seindah dan sebahagia orang orang lain saat itu. Entah apa yang aku rindukan dalam masa kelam kehidupan ku dahulu, Namun aku kira aku bukan orang yang bahagia mencari kehidupan di masa lalu ku tapi aku mendapat kan banyak modal kebahagiaan di masa ini. 

Aku tidak pernah merasa sedih, aku tidak pernah merasa hidup ku itu merasakan kekecawaan, kebencian atau pun menyesal. Semua aku jalani namun sering kali aku mengeluh dan sering kali terdengar aku tidak bersukur atas apa yang aku alami. Tapi aku sadar bahwa rindu terberat ku adalah masa lalu ku yang ku anggap itu kenangan bahkan perjalanan yang tidak bisa aku lupakan hingga akhir waktu ku. 

Aku mengingat masa lalu ku bukan aku ingin kembali ke masa itu, Dan aku tidak bersukur di akhir ini. Semua nya aku syukuri dan aku bahagia sudah ada di pase saat ini, yang mempunyai keluarga kecil dan Rumah tangga yang utuh dengan di beri penyemangat buah hatiku. Aku sangat lah bahagia, Entah kenapa sepertinya aku tidak bisa untuk melupakan hal dulu yang aku lalui di masa itu. 

Aku sangat rindu saat ku merangkak, Berjalan, Dan menyusuri betapa berat nya hidup ku yang menurut ku aku hanya hidup menyendiri tanpa adanya sosok orang tua. Yang betul betul anggapan ku hal itu menjadi pengorbanan dalam hidup ku yang tidak bisa aku ceritakan satu persatu, atau bait perbait dalam kehidupan kelam ku. 

Mungkin anggapan semua orang masa lalu ku hanya hal biasa yang tidak separah orang lain rasakan di masa lalunya. Namun aku rasa kehidupan ku menurut ku betul betul tidak bisa di bilang remeh karena setiap usahaku di sertai banyak nya cacian, Makian, Bahkan hinaan yang ku alami di usia ku yang saat itu (17) tahun. 

Semua orang di usia ku yang hanya bermain dan sekolah yang belum tahu bagai mana berat nya memikir kan keadaan hidup. Yang harus memikir kan beban perekonomian keluarga, dan harus melihat betapa keras nya mulut mulut manusia yang merendah kan orang yang tidak punya sekil atau kebisaan dalam bekerja, Di tindas di patah kan oleh senior dan di anggap bahwa kita tidak mempunyai otak. 

Apakah anak anak di usia segitu masih banyak yang mempunyai mental baja dan mental tahan banting. Mungkin anak anak sekarang baru mengalami buly di sekolah pun sudah menangis dan mengadukannya kepada orang tuanya, dan mungkin anak sekarang hanya bisa merengek jika uang jajannya kurang saat berangkat sekolah.

Tapi aku di usia seperti itu harus kuat dan terus maju demi orang tua, Tapi yang di usahakan oleh ku semuanya acuh dan tidak memperdulikan ku sedikit pun. Tidak ada perhatian,peduli,kasihan,rasa sayang. Semua aku tidak dapat kan sedikit pun. Walau pun kau masih mempunyai orang tua yang utuh dan keluarga yang banyak. 

Semua kehidupan ku aku habiskan mencari uang dan uang. Semua aku cari untuk mengembalikan hasil kepada orang tua ku, Sampai sampai aku di jadikan budak dan di jadikan barang dagangan oleh orang tua ku sendiri untuk memenuhi kehidupan nya tersebut yang tidak pernah cukup sedikit pun. Namun mereka dari cara memanfaat kan ku tidak pernah sedikit pun perduli, tidak pernah sedikit pun merasa hawatir, peduli atau pun kata kata membuat aku semangat. 

Perhatian dan kepedulian yang aku dapat bukan dari keluarga ku, Aku dapat semua itu dari orang tua orang lain yang jelas bukan siapa siapa. Bukan sodara, bukan hubungan darah. Namun mereka semua sangat sayang dan perduli kepada ku bahkan mereka yang orang lain sangat menghawatirkan ku di banding orang tua ku. 

Dari ibuku yang mempunyai sikap cerewet dan sering menekan menjadi hal yang aku rindukan saat ini. Dulu mungkin aku marah dan aku merasa aku bukan lah anak kandung dari mereka, Namun saat aku kehilangan ibuku aku baru tahu, bahwa ibuku tersebut sayang kepadaku. Dan ia bertingkah tegas dan galak kepadaku untuk membuat ku kuat hingga saat ini.

Karena aku pikir jika aku tidak di lakukan ketegasan oleh ibuku aku akan terus menjadi anak yang manja dan terus tergantung dalam keluarga. Hingga saat ini lah aku berpikir aku sangat lah beruntung sudah di lahirkan oleh ibu dan bapak ku dengan didikan yang luar biasa membuat ku kuat hidup sendiri tanpa harus tergantung dengan orang tua. 

Karena sesayang sayang nya orang tua pasti akan menyuruh anak nya untuk mandiri karena tidak mungkin seumur hidupnya akan terus tergantung dalam kehidupannya. Yang tak lain anak nya yang akan tubuh dewasa dan mencari jati dirinya pasti akan memutuskan mencari pendamping dan akan mempuyai keluarga. Tidak mungkin harus terus mengikuti orang tuanya tersebut, Maka dari itu aku bangga dengan ibuku sudah mengajar kan ketegasan sampai aku mendapat kan ilmu nya di masa hidupku yang saat ini aku mengalami mempunyai keluarga sendiri yang harus mandiri tanpa harus di bantu keluarga. 


ITULAH CERITANYA


                                                      SELESAI.