Ada Pertemuan datang Perpisahan
Indah nya cuaca di pagi hari yang mempunyai angin yang meriuh dan suara rincik embun yang masih membasahi rerumputan di pagi hari. Langit yang mulai menerang bergantinya dengan matahari membuat suasana menjadi hangat dan indah dalam menikmati hidup yang merasa sempurna.
Di mulai pagi yang masih dalam kesepian, belum banyak orang yang beraktivitas membuat hawa nyaman dan damai. dari dingin nya suasana pagi tercium banyak nya olahan sarapan yang berbagai macam di hidung membuat nikmat yang tak sabar ingin di cicipi. Dari pagi hari itulah aku di pertemukan oleh sosok orang yang menurut ku baru pertama membuat ku terpukau hanya di pandangan pertama.
Suasana yang masih sepi dan aku terdiam di suatu tempat yang berarah ke depan persawahan yang hijau dan indah. Ubi hangat dan segelas kopi membuat rasa nikmat bercampur dengan kesejukan alam yang indah membuat mulut ku tak bisa berhenti mengunyah, bukan karena lapar bukan karena enak tetapi menikamti hidup dan suasana yang asri membuat ku begitu bersyukur nya dengan apa yang aku lihat dan aku dapat kan.
Suara mobil pun datang dan berhenti di tempat ku duduk melihat pemandangan, Dari jauh aku melihat ada seseorang yang turun dari pintu belakang mobil tersebut. Dan saat ada ia keluar aku melihat sosok laki laki muda yang datang tak di kenali, yang jelas dia itu bukan orang asli dari tempat ku. Sosok laki laki itu pun melihat lihat sawah dan pemandangan yang ada di tempat yang ia turun dari mobilnya.
Tiba tiba sosok laki laki itu menoleh kebelakang dan langsung melihat aku yang sedang juga tertuju kepadanya, Saat aku lihat ia menoleh aku tak bisa mengucap kan apa apa, karena aku kira yang indah di pagi hari itu hanya keindahan sawah dan cuaca di pagi hari namun saat aku melihat sosok laki laki itu datang ternyata ada lagi yang lebih indah di banding suasana di pagi hari yaitu dia.
Jatung ku bergetar kecang, mata ku berhenti menuju ke arah hijau nya sawah, dan tiba tiba tangan dan kaki ku melemah. Entah ap yang aku pikirkan di pagi hari itu membuat ku merasa melihat suatu orang yang merasa spesial dalm hidup ku, Dia adalah sosok manusia yang sempurna yang baru saja aku lihat sejak pagi itu. Namun saat mata ku tertuju kepada laki laki itu, tiba tiba ia berjalan mendekatiku membuat ku semakin kacau dan semakin jantung ku berdetak kencang.
Aku merasa saat ia ingin menghampiri ku betul betul merasakan bagia darah ku terhenti, karena seperti merasakan kekacawan yang ada dalam tubuhku. tiba tiba betul saja ia datang mendekatiku ketempat aku duduk di saat itu, " Asalamualaiku,,,,, Selamat pagi mbak ,,,, Laki laki itu mendekati nya dengan bertanya dengan suara lembutnya.
Namun aku tak bisa menjawab seolah olah badan ku berat danmulut ku berhenti tak bisa aku berkata, hanya seolah olah aku ingin menjawab namun susah di katakan. Tiba tiba laki laki itu kembali bertanya kepadaku. " Maaf mbak ,,, aku sudah ganggu mbak yah ,,,, ???" laki laki itu pun bertanya kembali
" Mmmmmpp,,, Anu,, Anu mas,, tidak aku tidak merasa terganggu ,,, !!! " ucap nya
" owhh,, aku kira mbak merasa terganggu, mbak asli warga desa sini ,,,,, ??" iya bertanya kembali
" Iyah betul,, saya warga desa sini,,, mas pasti bukan orang sini yah mas ? kata katanya masi terpatah patah karena gugup
"Iyah saya datang ke sini untuk mencari tahu desa ini utuk tugas kuliah ,,, kebetulan saya datang dari kota ,, owh iyah mbak kalo boleh tahu nama mbak siapa ,,, ?? " iya bertanya sambil memberikan tangan nya
" Mmmmpp,,, aku Lisna mas ,,, namun tangan laki laki itu tidak di terimanya karena ia merasa malu jika gadis desa itu tangannya kasar, yang pada akhirnya laki laki itu pun mengepal kan tangannya kembali karena tak di terimanya.
" Owh lisna salam kenal yah ,, saya ikbal ,, Kalau boleh, saya mau minta tolong sama mbak lisna. Untuk menceritakan tentang desa ini untuk tugas kuliah saya mbak ,,, mbak mau ???"
Lisna yang di pinta oleh ikbal pun akhirnya mau dan mengikuti apa yang ia lakukan. Akhirnya ikbal dan lisna itu saling mengenal kan diri dan mulai berteman. Keesokan harinya ikbal datang kembali ke tempat lisna saat itu untuk meminta lisna untuk mengajak nya tempat tempat yang bagus di desa tersebut. Akhirnya lisna pun mengajak ikbal memberitahu keseharian nya warga warga desa yang ada di tempat itu.
Namun semakin hari lisna merasa senang dan bahagia, semenjak kedatangan ikbal datang ke desa nya tersebut. Seolah olah dalam kesendirian nya yang lama bahkan lisna yang tak pernah merasakan jatuh cinta tau mengenal sosok laki laki pun merasa ia jatuh cinta kepada ikbal dari waktu pandangan pertama. Ikbal pun sering kali membuat lisna itu terbawa perasaan karena ucapannya.
Ikbal sering kali membuat lisna tidak perchya diri karena sering kali menggombalinya bahkan mengucapkan layak nya ia menyukai lisna saat itu. Hingga akhirnya lisna pun menyangka bahwa ikbal itu menyukai lisna, Berjalan nya waktu lisna semakin dekat dan semakin beda dengan ikbal tersebut. Bahkan di suatu hari waktu itu lisna sedang mengajak ikbal jalan jalan memperlihat kan desa tersebut, tiba tiba terjebak hujan di sore hari yang saat itu mereka ingin berjalan pulang.
Tiba tiba ia di jegat hujan dan terpaksa harus mencari tempat berteduh di suatu tempat yaitu saung tempat yang tak jauh dari sawah. ia diam di saung tersebut untuk menunggu hujan reda, Namun dari tempat itu pun tiba tiba lisna dan ikbal terbawa suasana ia saling bercanda dan saling tertawa di tempat saung itu sembari menunggu hujan reda. Tiba tiba ikbal yang mendekat langsung mecium lisna dan melakukan hal yang tidak di ingin kan saat itu, lisna dan ikbal pun akhirnya melakukan hal yang tentu saja tidak untuk di lakukan itu terjadi.
Sesudah itu pun mereka langsung terngiang ngiang tak perchya, bahwa mereka sudah melakukan hal yang tentu saja tidak boleh di lakukan. Bahkan mereka itu bukan lah seorang pasangan, namun apa boleh buat hal itu pun sudah di lakukan dan sudah terlanjur mereka pun langsung bergegas pulang karena melihat hujan yang sudah reda saat itu.
Namun saat pulang kembali kerumah masing masing, ikbal dan lisna merasa masih tak perchya yang mereka lakukan. Lisna yang melamun di kamar nya merasa bingung, apa yang sudah ia lakukan saat itu bersama ikbal sedang kan ia tidak mempunyai hubungan apapun bersamanya. ia merasa bahwa ia sudah bodoh mau melakukan hal itu dengannya.
Ikbal pun merasa kebingungan saat itu merasa ia tak perchya sudah melakukan hal itu kepada lisna. Padahal ia itu sudah mempunyai pasangan bahkan ia sesudah lulus kuliahnya akan menikah dengan wanita pilihannya. lisna pun tak tahu dengan hal itu, ia merasa takut jika suatu saat lisna tahu ia akan mengecewakannya. Namun ikbal yang merasa tak memikikannya pun akhirnya mengenyampingkan piikirannya.
Keesokan paginya saat itu yang biasanya ikbal datang ke rumah lisna sudah tiga hari itu tak kunjung datang kerumah lisna. Lisna pun merasa bahwa semenjak kejadian itu ikbal justru malah menjauh dari lisna, dan di sore hari saat itu lisna melihat ikbal sedang berada di suatu tempat di desa nya sedang mengerjakan tugas kuliahnya dengan orang lain .
Hal itu pun membuat lisna marah dan merasa kecewa, bahwa betul ikbal saat itu menjauhi lisna karena kejadian tersebut. Lisna yang merasa tak terima pun akhirnya mendatangi ikbal saat itu, " Heh ikbal ,, kenapa kamu tak datang kerumah ku sudah beberapa hari ini ??" ucap lisna dengan nada galaknya
" Eh ,, maaf lisna aku kira kamu masih tidur, aku gak enak jika mengganggu mu ,, !! ucap ikbal dengan ucapan alasan
" Sejak kapan aku masih tidur, bilang saja kamu mau menjauhi ku gara gara kejadian kemarin,,, Maksud kamu apa ,, kamu anggap aku apa ,,, ?? " ucap lisna dengan kata kata menyentak
" Maksudnya apa ya ,, emang aku anggap kamu apa ... Bukan nya kita cuma teman saja ya ,, aku meminta tolong kamu untuk membantu ku mengerjakan tugas ku saja sampai selesai,, sesudah itu aku akan bayar kamu jika tuga ku selesai,,, memang aku punya hubungan sama kamu !! " ucap ikbal tanpa rasa bersalah
Lisna yang mendengar omongan ikbal pun tak kuasa menahan kemarahan nya seolah olah ia tak merasa di hargai bahkan tak merasa punya harga diri akhirnya ia melawan dan bahkan memaki maki ikbal tersebut. " Enak saja kamu bilang, kamu sudah melakukan hal itu ,, kamu bilang kamu tidak mempunyai hubungan,, terus kamu anggap aku apa pas kamu lakukan itu kepadaku,,, ?? " ucap lisna dengan emosi dan menangis
" Sudah lah hal yang wajar ko cuma melakukan hal itu saja ,,, pasti kamu pun terbiasa kan melakukan hal itu ,, jadi tidak usah repot lah. anggap saja itu perkenalan aku sama kamu ,,,, !! " ujar nya
Lisna yang mendengar omongan ikbal langsung menampar ikbal dan langsung memukul ikbal dengan keemosiannya. lisna langsung mencaci maki ikbal dan menyuruh nya untuk bertanggung jawab karena ia baru pertama kali melakukan hal itu dengan nya, dan jika ikbal tak bertanggung jawab ia akan melaporkan kejadian itu kepada keluarganya agar ikbal mau bertanggung jawab.
Ikbal yang merasa di desak pun akhirnya ia berjanji akan bertanggung jawab kepada lisna saat itu, Ia meminta waktu untuk memberitahukan ibunya saat itu, untuk datang ke tempat lisna dan untuk menanggung jawabi lisna. Lisna yang mendengar akan di tanggung jawabi pun akhirnya perchya dengan ikbal dan langsung meninggal kan nya pulang kerumah lisna saat itu.
Keesokan paginya lisna yang menunggu kedatangan ikbal justru tak datang datang, Ia menunggu ikbal sampai sore tak kunjung datang ikbal tersebut. Sehingga ia berniat untuk mendatangi tempat nya karena ingin menagih janji nya saat itu, saat berjalan mendatangi tempat ikbal tiba tiba ada salah satu warga yang bilang jika ikbal sudah pergi kembali ke kota. Dan ia berpamitan bahwa tugas kuliah nya sudah beres saat itu, lisna yang mengetahui kabar itu pun lemas dan menangis.
Seolah olah ia terkena petir di siang bolong, yang membuat nya merasa hancur bahkan ia merasa separuh nyawa nya itu hilang. Suara jantung nya yang dahulu berdetak kencang menjadi melambat darah yang mengalir kencang seolah olah tak berjalan kembali. Mata lisna terasa padam dan gelap dalam pandang nya, ia sudah merasa tak sanggup melihat dan mendengar kabar tersebut yang seolah ola ia di hancurkan dan di kecewakan dengan waktu yang sangat singkat.
Ia di berikan kebahagiaan dalam hidupnya dengan singkat da ia di kecewakan juga dengan waktu yang sangat singkat. Seolah olah pertemuan yang ia anggap indah dan mengesankan berubah menjadi perpisahan yang sangat menyakitkan. Perpisahan itu seolah olah tak ia kenal dan ia pikirkan, yang ia pikir hanya keindahan dalam pertemuan saja. Membuat nya terpukul dan tak bisa meluap kan kata kata sedikit pun, ia hanya merasakan kekecewaan dan penyesalan saja dalam hidupnya.
SELESAI.