10/07/2025

Aku Terkena Hiv (karena orang tuaku)

Aku Terkena Hiv (karena orang tuaku)



Ada sebuah kisah tentang adanya satu keluarga yang waktu itu rumah tangga nya sedang di guncang oleh pertengkaran. Ia keluarga dari bapak herman dan ibu rukiah, Ia mempunyai empat  anak dari rumah tangganya tersebut. Namun keempat anak nya tersebut, Ada yang sering di banding bandingkan oleh ibu dan bapak nya tersebut. 


Bahkan tidak pernah sedikit pun orang tuanya berpihak atau setuju dalam hal yang ia lakukan. Maka dari itu dia adlah sosok anak pendiam yang tidak bisa banyak berbicara dan ia sering kali menyembunyikan masalah nya dalam keluarganya. 


Bukan hanya itu keluarganya tersebut sosok orang tua yang sering kali cekcok di dalam rumah tangganya. Sehingga anak anak nya yang di rumah selalu mendapat kan marahan yang melebar karena keributan mereka buat. Seolah olah ia sering melemparkan semua masalah nya terhadap anak anak nya, Tidak sedikit anak dari keluarga itu merasakan ketidak nyamanan dan sering merasakan trauma ketakutan yang ia alami saat itu. 


Keluarga itu pun sering terjadinya cekcok karena masalah ekonomi yang kurang di rumah tangganya. Sehingga istri yang selalu mengeluh dengan hasil pekerjaan suaminya tersebut, sering sekali marah dan sering sekali kasar kepada anak anaknya tersebut. Selain ibunya yang sering marah marah, Ada salah satu anak dari keempat bersaudara itu sering di banding bandingkan oleh ayah nya. 


Karena anak tersebut adalah anak pertama yang sering mendapat cemoohan bahkan mendapat omongan yang tidak pernah merasa nyaman oleh bapak nya tersebut. Karena menurut bapaknya ia tidak ingin jika anak anak nya tidak sukses dan harus merasakan apa yang bapak nya rasakan sejak itu. Bapak herman pekerja guru honorer yang saat itu masih mendapat kan gajih yang sangat kecil, bahkan tidak cukup untuk menghidupi keluarganya. 


Anak pertama dari bapak herman itu adalah haris, Haris sosok anak yang pendiam dan terkenal pintar di sekolah nya, Ia tidak pernah mengandalkan keluarganya dalam keperluan sekolahnya. Bukan hanya pintar haris sosok anak yang rajin dan baik di kenal nya. Namun beda dengan bapak nya yang tidak pernah menghargai sosok haris yang saat itu dari sekolah dasar sampai menengah pun dia tidak pernah meminta uang saku kepada bapak nya tersebut. 


Bahkan haris sering kali berjalan kaki sendiri beda dari adik adiknya yang lain berangkat sekolah yang menggunakan kendaraan dan di beri uang jajan sekolah. Haris yang pendiam sering kali di tekan oleh sang bapak yang menyuruh nya mengambil cita cita yang tinggi dan harus bekerja di tempat yang sukses. Haris yang tidak banyak melawan sang bapak ia hanya terdiam di saat ayah nya memarahinya atau pun mendesak nya. 


Pada kemudia hari pun rumah tangga bapak herman dan istrinya semakin memburuk dan semakin kacau. rumah tangga yang terus ia jalani semakin tidak bisa di lanjutkan kembali karena sang istri yang sudah tidak kuat hidup dalam kesusahaan. Hingga saat itu pun mereka berdua memutuskan untuk bercerai dan meninggal kan ke empat anak nya tersebut. 


Pak herman pun saat bercerai saat itu harus mengurus ke empat anak nya tersebut tanpa adanya sosok istri di rumahnya tersebut. Hari demi hari pun ia lewati hingga kemudian pada saat itu Anak pertamanya lulus sekolah, Namun pak herman mendesak anak tersebut untuk tidak melanjutkan sekolah karena kekurangan biyaya dan pak herman sudah tidak sanggup menghidupi adik adiknya dengan gajihnya. 


Bahkan barang barang di rumah nya sudah habis ia jual untuk kebutuhan sehari hari pada saat itu. Maka haris yang mendapat desakn oleh bapak nya tersebut menyuruh nya untuk bekerja akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan kekota. Haris yang tidak di bekali apapun ia bergegas mencari pekerjaan pada saat itu. 


Namun kemudian haris yang mempunyai otak yang cerdas di terima di salah satu kantor keuangan di kota. Dan haris pun memulai bekerja di kota besar tersebut, Pak herman yang mendapat kabar bahwa haris sudah bekerja pun senang, Bahwa kesusahaan nya sudah ada yang membantu yaitu anak nya sendiri. 


Namun saat haris bekerja pun pak herman bukan nya bangga dan menggunakan uang hasil kerja haris dengan sebaik baik nya malah menghambur hamburkan uang tersebut untuk membuat kejutan adik adiknya saat itu. Haris yang melihat kabar itu pun sedih dan merasa tidak di hargai oleh ayah nya, yang ia merasa sering kali ayah nya pilih kasih kepada anak anak nya yang lain. 


Haris yang setiap bulan nya mengirim kan gajihnya, sering kali bapak nya merasa tidak cukup. saat itu pun haris merasa di budaki dan terus di manfaat kan oleh pak herman, Haris yang merasa semakin dewasa pun ia merasa cape dengan apa yang bapak nya lakukan kepadanya. Sehingga haris berani melawan kepada ayah nya pada saat itu yang melarang ayah nya boros menggunakan uang gajihnya tersebut, karena ia bilang kerja di kota itu tidak lah gampang bahkan ia rela untuk tidak makan demi memberikan semua gajihnya kepada bapak nya tersebut.

 

Saat itu pun pak herman marah karena merasa haris sudah berani menjawab omongan orang tuanya. Dan di anggap bahwa haris perhitungan menghidupi adik adiknya tersebut, Haris yang tidak terlalu banyak menjawab pun akhirnya Tidak menanggapi omongan bapak nya tersebut. 


Haris yang sudah tiga tahun menghidupi adik adiknya pun sering kali mengeluh dan merasa semua nya tidak ada hasilnya. Bahkan adik adiknya tidak ada satu pun yang bekerja setelah lulus sekolah dengan hasil kerjanya di kota tersebut. Dan lebih parah nya lagi adik adik nya sering kali tidak menghargai kakaknya tersebut. 


Haris yang merasa cape pun saat itu memutuskan untuk tidak Memikirkan lagi adik adiknya tersebut. Karena ia berpikir bahwa dia sudah selesai membiyayai mereka untuk bersekolah jika selebihnya ia yang harus berpikir karena menurut nya ia sudah bisa berpikir dan dewasa. 


Saat itu pun haris mulai bergaul dengan banyak teman teman kerjanya di kota tersebut, Sampai pada akhirnya ia merasa bahagia dengan pergaulan nya dan merasa beban dari kecil yang tidak pernah ia dapat akhirnya ia merasakan kebahagiaan tersebut dari pergaulan nya bersama teman temannya. 


Akhirnya haris yang berawal anak yang pendiam pun menjadi anak yang penuh dalam pergaulan. Ia sering kali di ajak oleh teman teman nya mengenali bapak minuman beralkohol da bermain di dunia malam. Haris yang belum merasakan hiburan tersebut pun merasa mendapat kebebasan dan kenyamanan tersendiri dalam hidupnya. 


Semenjak haris berubah pihak keluarganya pun hilang kontak bersama haris tersebut sampai enam bulan lamanya. Pak herman yang kawatir kepada anak nya pun merasa aneh bahwa tidak ada sedikit pun kabar dari anaknya tersebut. Pak herman yang bingung mencari kemana pun saat itu hanya bisa pasrah dengan kabar anak nya tersebut. 


 Hingga pada saat itu pak herman menyuruh teman dari anak nya untuk mencari tahu kabar dari anaknya. Teman haris pun menanyakan kepada haris bahwa bapak nya mencarinya dan menunggu kabarnya. Namun sering kali haris tidak merespon kabar teman nya tersebut, Sampai bapak nya mengira bahwa anak nya marah karena ulah orang tuanya tersebut. 


Pak herman pun akhirnya bersabar dan tidak mau mencari tahu lagi kabar dari anak nya karena ia kira anaknya marah karena ulahnya. Ia akan menunggu anak nya sampai anak nya tidak marah lagi kepada orang tuanya tersebut. Namun semakin hari pun haris semakin kacau, Keras nya dunia malam dan pergaulan di kota ia pun sangat di sayang kan yang bergaul dengan anak anak yang salah saat itu. 


Ia yang mencoba minuman alkohol, Narkoba,bahkan wanita. Gajih ia bekerja habis di gunakan oleh hal yang tidak berguna bahkan merugikan dirinya sendiri. Sampai akhirnya haris yang sudah merasa kecanduan pun sering mengalami di manfaat kan dan di bodohi oleh teman teman nya. 


Sipat haris yang polos dan gampang di manfaatkan oleh teman teman nya pun semakin di jadikan boneka tertawaan oleh teman temannya. Haris yang baru merasakan hiburan di dunia malam pun ia terus Mencoba apapun yang baru menghampirinya. Semua ia coba dan semakin gila dalam pergaulannya. 


Haris yang terkenal rajin dalam bekerja dan tidak pernah bolos pada akhirnya ia seringkali bolos karena sering mengalami kesiangan. Ia setiap malam menghabiskan waktu nya ke club malam dan langsung membawa wanita ke kosant nya tersebut dengan berbagai macam wanita. Semua teman kerja nya pun merasa aneh dengan kinerja haris yang semakin tidak di siplin,dan semakin kacau. 


Teman temannya pikir bahwa haris sedang sakit karena sering tidak masuk bekerja saat itu. karena teman teman nya tidak pernah mengira haris itu sosok laki laki yang baik dan sopan, Sampai semuanya merasa bahwa haris tidak akan pernah mungkin menjadi sejauh itu pergaulannya. 


Haris yang sering sakit dan meraskan badan yang semakin memburuk pun pada saat itu tidak sadar kan diri di kerjaannya. Yang semua rekan kerjanya cemas dan membawanya ke rumah sakit untuk di periksa.Saat di periksa pun saat itu di nyatakan bahwa haris mengalami penyakit berbahaya yaitu (HIV). Sontak teman temannya yang mengetahui hal tersebut ia kaget bahwa haris yan terkenal pendiam dan baik mempunyai penyakit berat seperti itu. 


Pihak perusahaan yang mengetahui haris mempunyai penyakit membahayakan pun akhirnya mengeluarkan haris, Dengan alasan haris harus sembuh dahulu baru bisa bekerja kembali, karena demi keamanan dan kepentingan dari perusahaan tersebut. Haris yang hilang pekerjaannya pun pada saat itu hanya bisa berdiam diri di kosant nya tersebut berbaring dan merasakan penyakit yang ia rasakan. 


Dari apa yang ia rasakan pun semua teman temannya tidak ada satu pun yang datang menjenguk nya atau pun mengajaknya bergaul. Bahkan haris yang sudah lama berbaring karena sakitnya ia kehabisan uang untuk membeli obat nya ia tidak ada satu pun yang mau membantu nya dalam kesusahaannya. 


Kondisi haris yang semakin memburuk pun akhirnya dengan terpaksa ia harus mengurus dirinya sendiri  bagai mana pun caranya. Namun pada akhirnya haris tidak bisa  mampu berjalan untuk kekamar mandi karena kesakitan penyakit yang terus ia alami. Dan pada akhirnya ia hanya pasrah di kasurnya yang tidak bisa kemana mana tanpa ada satu pun yang membantunya. 


Hingga suara hendpon teman bahkan orang tuanya pun tidak bisa ia gapai karena rasa sakit dan lemas nya ia tidak bisa bergerak sedikit pun. Sampai pada akhirnya pak herman betul betul hawatir kepada anak nya dan sering kali bermimpi tentang anak pertamanya tersebut. Yang pada akhirnya ia memutuskan untuk mencari anak nya di kota tersebut bahwa ia mendapatkan kabar bahwa anak nya bekerja di salah satu perusahaan pada saat itu. 


Pak herman pun mendatangi perusahaan tersebut bahwa pak herman ingin bertemu anak nya dan ingin meminta maaf kepadanya. Namun saat pak herman sampai di perusahaan tersebut, Bahwa haris sudah tidak bekerja di perusahaan tersebut karena mempuyai penyakit yang membahayakan yaitu (HIV). Pak herman yang tahu soal itu pun merasa sedih dan kaget bahwa anak nya mengalami penyakit yang tidak mungkin ia rasakan sendiri. 


Akhirnya pada saat itu pak herman di bawa oleh salah satu teman nya yang mengetahui bahwa haris diam di salah satu kosant. Sesampai nya di kosant pun akhirnya pak herman mengetuk pintu haris yang berkali kali. Namun tidak ada satu pun yang menyautinya dan membukanya, Tapi teman nya bingung jika haris tidak ada di rumah kenapa ac hidup dan ada sendal haris di pintu tersebut. 


akhirnya teman haris pun menelpon haris saat itu, Saat di telpon pun terdengar suara hendpone haris di dalam kosant nya. Yang tak lain bahwa haris betul ada di dalam,tiba tiba ibu kosant pun datang menghampiri teman haris dan pak herman. " Maaf pak cari siapa ya ,,,, ? " ucap bu kost

" Owhh iyah bu,,, saya orang tuanya haris yang punya kosant ini ,,, Ibu lihat dia ada tidak di dalam ?" ucap pak herman

" Owh ,, bapak nya haris, Kebetulan saya sudah tidak melihat keluar kosant haris itu pak !!. Malah saya pun mau menangih uang kosant yang belum di bayar sudah seminggu lebih .... !!!" ucap ibu kost

Pak herman yang hawatir haris di dalam pun akhirnya meminta ijin kepada ibu kost untuk membuka pintu kost tersebut. Yang pada akhirnya pintu kosant pun terbuka dan betul saja haris di dalam dan sudah tidak sadar kan diri. Ruangan yang sudah bau dan banyak sekali darah yang keluar pak herman langsung mencari pertolongan dan membawa haris kerumah sakit. 


Yang pada akhirnya haris di bawa dan di rawat di suatu rumah sakit yang bahwa haris sudah mengalami penyakit HIV yang sudah parah. bahkan sudah menjalar kesulur tubuh haris tersebut, Pak herman yang kecewa kepada dirinya sendiri pun sangat sedih dan sangat menyesal mengijinkan anaknya untuk bekerja di kota saat itu. 


Pak herman pun baru tahu bahwa haris mengalami penyakit itu karena seks bebas dan sering menggunakan barang terlarang di saat ia di kota. Semua pun hanya di anggap semuanya penyesalan sang bapak pun hanya bisa mendoakan anak nya di sisi tempat tidur nya yang sudah tidak bisa di ajak berbicara dan sudah tdak bisa nyambung untuk berbicara. 


Makan dan minum pun harus masuk menggunakan selang, Darah yang terus masuk kedalam tubuhnya. Pak haris sangat sangat terpukul melihat apa yang terjadi kepada anaknya. haris yang awal nya mempunyai badan besar sehat , Sampai akhirnya semuanya hanya sisa tulang belulang saja. 


Pak herman yang sering tidak tega melihat  haris yang harus merasakan sakit setiap detik nya. Dan mengeluarkan darah dari lobang kelamin dan anus nya tersbeut membuat sang bapak menjadi hancur. Bahkan pak haris merasa tidak bisa mengurus anak nya sampai sampai anak nya harus merasakan hal tersebut karena ulah orang tuanya. 


Ya semuanya hanya ada penyesalan karena tidak mungkin bisa di putar kembali. Semuanya hanya bisapasrah dan hanya bisa mendoakan bahwa haris akan sembuh. lima hari pun sudah di rumah sakit haris di rawat namun pada saat itu haris yang tidak bisa berkomunikasi dengan pak herman akhirnya ia bisa berbicara sedikit jelas kepada bapaknya. Bahkan saat itu haris menangis memegang muka pak herman tersebut , ia mengatakan kepak haris " bapak,, adalah orang tua yang baik. Jaga semua adik adik ,,,, maaf kan haris ,, pak " ucap haris dengan terpatah patah 


Pak herman yang menangis pun dan menyesali apa yang ia lakukan kepada haris. Pak heram langsung meminta maaf dan menangis kepada haris namun saat itu haris sudah tidak membuka mata bahkan detak jantung nya sudah tidak ada. Akhirnya dokter pun berdatangan keruangan haris yang memeriksa haris tersbeut, Yang pada akhirnya tuhan berkehendak lain bahwa haris harus pergi untuk selama lamanya.

Akhirnya pak herman hanya bisa menangis dengan penyesalan yang ia dapat Dan pasrah melihat anak nya yang harus pergi untuk selama lamanya. 


ITULAH KISAH NYA 


                                    SELESAI



Close Comments