Negeri Para Bedebah
Dahulu pada jaman nya ada suatu cerita yang mengegerkan banyak tokoh tokoh manusia yang membuat aneh oleh kalangan petinggi bahkan rendah. saat itu ada terjadinya suatu tempat yang setiap harinya banyak di huni oleh banyak kalangan masyarakat yang memenuhi tempat tersebut. Entah perkumpulan apa yang di lakukan oleh orang orang yang berbeda beda jabatan tersebut bisa memenuhi tempat tersebut.
Sehingga banyak membuat banyak orang merasa aneh bahkan penasaran dengan apa yang mereka lakukan di setiap harinya, Ia berkumpul dengan orang yang berbeda beda jenis bahkan jabatan. Bisa di bulang orang orang tersebut dari kalangan pejabat atau pun pembisnis sukses yang berkumpul di tempat yang setiap harinya di gunakan untuk berkumpul.
Tapi semakin lama tempat tersebut itu pun menjadi banyak cibiran bahkan membuat banyak orang yang melihat nya penasaran. Yang tak lain orang orang berjas dan rapih itu tidak sedang melakukan pekerjaan apapun seolah olah ia sedang mengadakan perkumpulan pertemuan berdiskusi dan bahkan hanya mengobrol biasa dengan bercandaannya.
Namun hal itu pun menjadi pertanyaan oleh orang orang yang melihatnya, Karena orang itu merasa bahwa orang yang berjas dan rapih tersebut adalah sosok penting yang bekerja dalam pemerintahan bahkan negara. Yang seharusnya bekerja fokus dan serius melihat ap saja yang harus di uruskan dalam pekerjaannya, bukan berkumpul melingkar dan bersenang senang tanpa pernah melihat kondisi apa tugasnya.
Semua orang orang tersebut memakai jas rapih bahkan kaya raya, ia mempunyai gaji yang besar yang di bayar oleh negara. Namun tidak bekerja dengan baik dan bijak untuk memenuhi pekerjaannya, Mereka malah tidak merasa peduli dengan sisi buruk orang yang saat itu butuh uluran tangan nya dalam tugasnya. Ia hanya menghabiskan waktunya untuk berkumpul dengan teman pejabat nya bersantai dan meminum kopi dengan obrolan bercandaannya.
Ia tak menyadari dari pekerjaan nya yang ia lakukan dengan bercanda ada orang yang membutuhkan nya yang tidak bisa di ajak dengan bercanda. Ia tidak pernah berpikir masih banyak orang yang tak mempunyai gajih, masih banyak orang yang kekurangan, masih banyak orang yang butuh tugas mereka untuk memberikan solusi dengan masalahnya.
Semua mata mereka tak pernah tertuju dengan apa yang namanya susah nya kehidupan masyarakat kecil. Ia hanya memikir kan keegoisannya untuk memikirkan dirinya sendiri tanpa melihat banyak orang yang perlu mereka di setiap langkahnya. Mereka tertawa tanpa beban dan santai dalam bekerja tanpa merasa cape dalam pekerjaanya.
Gajih yang di dapat kan utuh tanpa sedikit pun potongan yang ia dapatkan, Ia merasa bangga dengan gelar jabatan yang mereka punya. Ia tidak berpikir bahwa mereka hidup dan di gajih oleh uang negara yang seharus nya bekerja dan mengabdi dengan baik bukan membuang waktu dan mendapat kan gajih buta di setiap harinya.
Bekerjanya selalu terlihat mencari muka dan sibuk di saat adanya laporan atau pun pantawan. jika semua itu sudah di lewati maka mereka akan kembali santai dan bekerja malas malasan kembali dengan badan kekar perut buncit dan gaya rapih di balik jas nya. Ia selalu menjadi penengah di saat orang tersebut mempunyai uang yang bisa membuat mereka diam.
Ia akan diam dan acuh jika mendapat kan laporan dalam masyarakat kecil yang tak mempunyai uang. Seolah olah pengaduan hal itu tak sampai terdengar dengan telinganya bahkan ia akan pura pura tak melihat dengan apa yang di lihatnya. Hal itu akan di urus jika pengaduan orang tersebut mempunyai uang dan memberikan uang jalan untuknya.
Maka tak lain masyarakat susah tak ingin megadu kepada pejabat atau pun orang penting karena takut tidak di respon/di tanggapi dalam masalahnya. dan masyarakat banyak membilang nya adalah bedebah yang hanya bisa bergaya dalam penderitaan orang lain saja. Seolah olah ia hanya baik saat dalam layar kaca saja tak pernah melihat baik nya saat betul betul bertemu dengan masyarakat kecil.
Semua bedebah itu hanya memikirkan jabatan nya dan dirinya sendiri, yang tak lain tidak pernah ada yang memikirkan dengan janji janji nya terhadap orang orang yang mereka tipu saat ia meminta dukungan. Hal itu banyak masyarakat kecil kecewa dengan bedebah tersebut ia merasa di tipu dengan mulut manis nya yang hanya bisa menjanjikan dengan omongan kosong tanpa bukti yang di berikan sesuai janjinya saat itu.