Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
CLOSE ADS
CLOSE ADS

Kisah istri jarang di sentuh suaminya

Kisah tentan adanya sepasang suami istri yang sangat di bilang harmonis dalam hubungan nya. Ia adalah pasangan yang saling mencintai dan saling bahagia, Dalam rumah tangga nya tidak pernah terdengar sedikit pun kemarahan atau pun emosi yang sering kali terjadi. 

Suami yang selalu menyayangi istrinya tak pernah membuat sang istri sedih bahkan membuat ia kecewa, Sehingga istrinya sangat mencintai suaminya dan perchya terhadap nya dalam segala hal apapun yang suaminya lakukan. Rumah tangga nya sering kali ia berhati hati dalam hubungan nya agar saling menghargai dan saling tidak menyakiti. 

Dari semua itu ia sering kali mempunyai cara untuk memperbaiki rumah tangganya dengan sebaik mungkin tanpa ada masalah sedikit pun. sepasang suami istri tersebut, dalam rumah tangganya sudah mempunyai setitmen untuk menghindari keributan atau pun kesalah pahaman dalam rumah tangganya. 

Maka dari itu keluarga nya jarang sekali terdengar bertengkar atau pun cekcok seperti pasangan yang lain. Jika mereka mempunyai msalah dan kesalah pahaman ia selalu diskusi dan menanyakan masalah tersebut dengan pikiran dingin dan jauh dari kata emosi. Maka di setiap masalah nya tak pernah sampai membuat hubungan nya menjadi pecah bahkan mengalami keributan dalam rumah tangganya. 

Namun sifat pasangan suami istri tersebut pun menjadi berubah semenjak salah satu pasangan nya sering kali mengeluh dengan perubahan pasangan nya dalam rumah tangganya. Sifat yang berbeda itu ternyata suaminya yang pada saat itu sering kali istrinya merasa bertanya tanya dengan perubahan nya semakin lama di diam kan dan semakin menampak keanehannya. 

Tetapi istrinya yang tidak pernah berani menanyakan keanehan dalam sifat suaminya tersebut menganggap bahwa suaminya berubah hanya sedang merasa cape dan merasa pusing dengan pekerjaanya. istrinya yang merasa tak mau ribut dan tak berani untuk menayakan hal tersebut akhirnya hanya bisa diam dan terus memperhatikan perbedaan suaminya. 

Sebelum itu suaminya adalah sosok laki laki yang sangat perduli dan sangat perhatian kepadanya. Ia sering kali menanyakan kabar dan sering kali bercerita bahkan menjadi teman dalam rumah tangganya yang setia mendengar kan keluh kesah nya. Namun saat sifat suaminya berbeda istrinya merasa sering kali di lintasi pikiran yang aneh bahkan negatip yang menuju kepada suaminya. 

Seorang suami istri pasti membutuhkan yang namanya suatu hubungan/nafkah batin untuk kepentingan biologisnya. Namun hal itu tidak pernah di lakukan semenjak sifatnya berbeda kepada istrinya. Sampai pada suatu hari istrinya mencoba menanyakan kepadanya apakah ia akhir akhir ini mempunyai masalah, Sehingga membuat berubah hidupnya yang istrinya rasakan.

Namun saat menanyakan kepada suaminya, Suaminya menjawab bahwa tidak ada sedikit pun masalah. Dan semenjak menanyakan itu istrinya hanya bisa diam dan terus mengubur unek unek di hatinya yang tak berani menanyakan hal tersebut. Semakin lama pun akhirnya beban itu tidak bisa ia timbun di dalam pikirannya. 

Istrinya yang merasa tidak pernah di perhatikan, Tidak pernah di anggap seorang istri menjadi hidup nya yang serba salah. dari awal kenal suaminya dan menjadikan dia istri ia sangat sangat perchya 1000% terhadap suaminya. Namun saat perbedaan suaminya datang istrinya merasa banyak tidak percahya dan sering kali berpikir negatip terhadap suaminya dalam hal apapun yang di kerjakan di luar tersebut. 

Istrinya yang semakin lama hanya bisa memendam yang akirnya tidak tahan dengan perbedaan suaminya. Suaminya yang tak pernah meminta berhubungan layak nya seperti suami istri yang lain membuat istrinya pun semakin aneh terhadap nya. Bahkan dulu ia sering kali meminta jatah nya bahkan sering menggunakan ucapan itu dengan becandaannya. 

Namun hal itu sudah lama tidak di dengar oleh istrinya, jangan kan perhatian kabar pun sudah tidak pernah ada dalam niatnya saat itu. Jika ada kabar datang hanya kata kata yang membuat emosi dan cekcok dalam kabar tersebut. Maka dari itu istrinya merasa nyaman sendiri dan tak dapat kabar jika ia sedang bekerja di luar, Istrinya mencoba mencari kesibukan agar semua itu lupa dan membuat nya terbiasa dengan sipat suaminya yang berbeda saat itu. 

Yah yang namanya pikiran kadang sedang nyaman dan kadang sedang kacau, Kekacawan itu hanya bisa di tahan dengan perhatian dan dukungan. Namun semuanya tidak bisa dia dapat walau pun hidup nya  jauh dari kata masalah, Namun hal itu membuat nya menjadi tidak sempurna menjadi seorang istri. 

Sang istri yang merasa rugi dalam perannya hanya di anggap sebagai pembantu di rumahnya saat itu. Ia harus mengerjakan pekerjaan  rumah, mengurus suaminya hal itu tidak ada apa apanya jika kewajiban seorang istri itu tidak di dapat kan yaitu nafkah batin. Nafkah batin itu bukan hanya untuk membuat rumah tangga semakin harmonis, tapi pahala yang besar yang di dapatkan seorang istri. 

Pada suatu malam saat itu suami nya yang tidak biasanya merayu dan menunjukan bahwa ia ingin berhubungan dengan istrinya. istri yang merasa bingung dan aneh tak biasanya suaminya seperti itu pun malah menjadi punya pikiran yang aneh dan merasa selalu pikiran sang istri itu terlintas kotor kepada suaminya. seolah olah keinginan suaminya di malam itu betul ingin berhubungan dengan nya atau memang sedang teringat orang lain karena terpaksa melakukan hal itu kepada istrinya. 

Walau pun ia meminta berhubungan kepada istrinya namun ia masih saja sama, Dengan sipatnya yang tak pernah menyadari. Apakaha seorang istri itu mendapat kan nafkahnya, Apakah seorang istri itu senang melakukannya. Namun semua itu hanya memikirkan dirinya saja dan tak pernah menanyakan apa yang di dapat kan oleh istrinya tersebut. Dan selalu berpikir bahwa suaminya hanya memikirkan diri sendiri dantak pernah memikirkan kemauan istrinya. 

Singkat cerita waktu itu sang istri sedang ingin merasa d perhatikan oleh suaminya, Ia sering kali mencoba mengajak suaminya duluan yang ia pikirkan mungkin jika dia yang melakukan duluan ia merasa gengsi atau pun malu. Dan akhirnya istrinya punya pikiran untuk istrinya yang meminta kepada suaminya untuk menjalan kan ibadah tersebut. 

Sang istri yang terus menggoda suaminya, Agar suaminya mau melayani istrinya dan ternyata itu semua hanya sia sia. Bahkan istrinya merasa tidak pernah berani lagi meminta duluan karena merasa malu dan merasa sakit hati karena ucapan suaminya pada saat itu. Suaminya yang tiba tiba menjawab "Diem aku cape, dan membelakangi istrinya saat itu. "namun istrinya terus membujuk nya agar ia mau melakukannya namun ia terkejut dengan ucapan suaminya yang membuatnya menangis karena kaget dan sakit hati. 

Suaminya menjawab dengan sentakan dan tak mau ia di ganggu dalam tidurya. Dan akhirnya semenjak kejadian itu istrinya tidak pernah berani lagi mengajak atau pun menggodanya. Dan istrinya hanya pasrah dan hanya menunggu di saat suaminya saja yang menginginkannya saat itu. Ia semenjak suaminya berbeda ia sudah tidak pernah memikirkan hal tersebut dalam pikirannya. 

Seolah olah ia hanya memikirkan tugas nya sebagai istri hanya nurut dan diam di rumah saat itu. Ia tidak pernah berpikir banyak dan meminta banyak kepada suaminya karena ia takut dan tak berani bertanya kepada suaminya, Di setiap malam pun ia sering kali tidur menjauh dengan istrinya tersebut. istri yang merasa aneh dan selalu bingung salah apa yang ia lakukan, Bahkan ia sering kali berpikir jika ia tidak becus melayani suaminya sehingga suaminya busen untuk menyentuhnya. 

Ia yang sering kali ingin menanyakan apa kesalahan nya ,sehingga  suamiya tak mau menyentuhnya apakah suaminya sudah mempunyai pasangan di luar sanah yang jauh tidak membosan kan seperti istrinya. Apakah suaminya merasa sudah bosan sehingga ia merasa tidak pernah lagi memperhatikan istrinya. 

Semuanya terlintas dalam pikiran dan hati sang istri saat itu, Dan di setiap malam dari hening nya malam sering kali istrinya merasa sedih jika melihat suaminya sudah terlelap tidur membelakangi istrinya tersebut. Seolah olah yang ia penting kan hanya pekerjaanya dan di saat pulang hanya terpikir untuk tempat peristrahatan nya saja tidak sedikit pun terpikir bahwa ia mempunyai istri di rumah nya. 

Hal itu sering kali ia telan dan pendam dalam hatinya, Istrinya merasa takut jika hal itu di tanyakan membuat nya semakin tidak suka dan bosan terhadap nya. Sedang kan istrinya sudah tidak punya lagi keluarga yang baik selain suaminya, ia merasa saat itu sudah baik ia menumpang dengan suaminya dan tidak mau banyak bercerita atau pun menawar karena takut jika suaminya itu meninggal kannya. 

Ia hanya bisa pasrah dan hanya bisa berdoa jika pikiran negatipnya betul terjadi kepada suaminya. Ia hanya bisa diam dan pura pura tidak tahu dan akan terus mengikutinya walau pun itu sakit hati. Istrinya merasa walau pun sakit hati dan merasa tidak di hargai ia akan terus setia bersamanya hingga ia berubah seperti dulu lagi pada saat bertemu.