Gali Lobang Tutup Lobang

Gali Lobang Tutup Lobang

ilustrasi

Cerita ini mengisahkan tentang sepasang suami istri yang menjalani kehidupan rumah tangga dipenuhi gaya hidup penuh gengsi dan jauh dari kesederhanaan. Keduanya terbiasa hidup boros, selalu ingin terlihat lebih di mata orang lain, tanpa mempertimbangkan kemampuan mereka. Kebiasaan ini membuat hubungan rumah tangga mereka sering diliputi amarah dan konflik.

Kehidupan yang enggan untuk hidup sederhana membawa mereka pada kondisi penuh kebingungan dan rasa gelisah. Tidak ada di antara mereka yang berinisiatif memberikan contoh hidup apa adanya. Sebaliknya, mereka mencoba meniru gaya hidup orang-orang yang lebih berada, meski sebenarnya tidak sesuai dengan situasi mereka. 

Mereka kerap menghabiskan uang untuk menikmati makanan mahal dan membeli pakaian dengan harga fantastis. Tak jarang, pasangan ini juga terlihat berlibur hanya demi menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga yang mampu. Namun, gaya hidup memaksakan diri seperti ini perlahan membuat keuangan mereka semakin sulit, hingga akhirnya menyulitkan mereka sendiri.

Reza, sang suami, memiliki sifat tidak ingin dianggap miskin atau tidak mampu. Ia bekerja di sebuah perusahaan yang dikenal bergengsi, yang menurut banyak orang memberikan gaji besar. Meski begitu, posisi Reza hanyalah sebagai pegawai biasa di perusahaan tersebut, ia sebenarnya berhasil bekerja di sana berkat bantuan salah satu anggota keluarganya.

Gajinya pun tidak sebesar yang orang-orang bayangkan, namun ia dan istrinya terus berusaha menciptakan citra sebagai pasangan kaya demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan sekitar. Kebiasaan mereka memaksakan diri untuk hidup bergelimang kemewahan tak hanya membuat situasi ekonomi mereka semakin berat, tapi juga menjauhkan mereka dari ketenangan yang seharusnya bisa dirasakan dalam kehidupan rumah tangga.

Hidup yang sudah menjadi rutinitas akhirnya berubah menjadi hidup tanpa rasa syukur, penuh ketidakpuasan. Istri Reza sejak awal terbiasa dengan kemewahan karena berasal dari keluarga kaya. Gaya hidup borosnya pun menjadi hal yang wajar baginya. Demi membahagiakan istrinya, Reza rela berjuang keras, hingga banyak berutang untuk memenuhi keinginannya. Namun, rumah tangga mereka semakin rumit karena hidup tak pernah sederhana.

Ketegangan mulai muncul ketika penagih utang sering datang ke rumah saat Reza tidak ada di sana, membuat istrinya harus menanggung malu. Kondisi ini memicu pertengkaran. Istrinya yang lelah dan malu terus-menerus didatangi kolektor akhirnya sering kembali ke rumah orang tuanya. Bahkan, di luar rumah, ia kerap dihampiri oleh orang tak dikenal yang menagih utang, menciptakan perasaan tidak nyaman dan stres.

Pada puncaknya, sang istri meminta cerai. Mendengar itu, Reza marah besar. "Setelah semua yang aku lakukan untukmu, kamu malah mau cerai?" katanya dengan nada tinggi. Namun, istrinya yang sudah jenuh tidak peduli. Ia tetap bersikeras ingin berpisah karena merasa lelah dan dipermalukan.

Amarah Reza memuncak hingga membuatnya kasar terhadap istrinya. Di tengah kemarahannya, ia berkata, "Aku gali lubang utang ini hanya demi mengikuti gaya hidupmu, karena aku sayang padamu dan tak ingin kamu kecewa. Tapi kini, setelah utang menumpuk, dengan mudahnya kamu minta cerai!"

Namun istrinya tak menggubris. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia mengemas barang-barangnya lalu meninggalkan Reza untuk kembali ke rumah orang tuanya. Rumah tangga yang dulunya penuh canda tawa kini berubah menjadi penyesalan mendalam. Reza harus menerima kenyataan menjalani hidupnya sendiri tanpa sosok yang ia cintai.
Load comments