Hapalan doa berujung Maut
Suatu hari ada nya seorang pemuda yang mempunyai ahlak dan budi yang baik sampai sampai ia mempunyai cita cita ingin menjadi seorang ustad yang bisa mendidik banyak banyak nya anak anak muslim di tempatnya. Hingga akhirnya pemuda tersebut mengejar cita citanya tersebut dan untuk memutuskan belajar di pondok pesantren untuk belajar tentang beribadah.
Dari keputusan nya pun akhirnya ia menjadi seorang santri yang baik dan terkenal pintar dalam menghapal suatu hapalan/doa yang di berikan oleh gurunya. Di pondok pesantren pun sering kali ia mendapat kan pujian dan sering terpilih menjadi anak santri didikan terbaik, karena ia mempunyai otak yang beja jauh dari para santri santri lainnya.
Sehingga membuat banyak guru atau pun para kiyayi yang ada di pondoknya tersebut bangga akan kepintarannya. Bukan hanya itu, ia pun di utus oleh gurunya dan terpilih agar membantu mendidik juga para anak anak santri di pondok pesantren tersebut. Karena gurunya merasa jika ia sering terbiasa dalam hal mengajar ia akan terbiasa juga jika suatu saat nanti cita citanya menjadi seorang ustad tidak akan merasa gugup atau pun merasa malu malu lagi.
Setahun lama nya ia berada di pondok pesantren tersebut, ia banyak sekali merasakan perubahan dalam hidupnya. Namun hal itu tidak membuat nya merasa puas akan kebisaannya, ia malah terus mencoba mencari hapalan baru dan terus menanyakan apa saja yang belum ia hapal kan kepada gurunya yang berada di pondok pesantren tersebut. Sehingga membuat nya sering terlihat tak pernah tidur dan tak pernah banyak terlihat di pondok pesantren tersebut, karena setahu gurunya pemuda tersebut sangat sibuk dengan hapalannya dan puasanya yang setiap harinya ia lakukan demi impiannya yang ia kejar saat itu.
Hal itu pun membuat banyak orang tidak suka kepada pemuda tersebut dengan apa yang ia lakukan, Karena banyak pikiran orang lain yang melihat kepada pemuda tersebut ia hanya ingin mencari muka kepada guru atasan di pondok tersebut. Seolah olah ia ingin mencari perhatian dan pujian saja di pondok pesatren tersebut, Banyak orang yang terus memuji bahkan santri wati pun banyak yang suka kepadanya karena kebaikan, kesopanan dan juga kepintarannya dalam lingkugan pesantren tersebut.
Dan singkat cerita terjadi lah perbedaan dan keanehan yang di alami pemuda tersebut, Yang merasa pengurus pesantren bahkan guru guru nya merasa aneh dengan sikap yang di alami oleh pemuda tersebut. Yang biasanya sopan dan tak pernah marah marah justru ia alaminya saat itu, Sejak salah satu pengurus pesntren menyuruh nya untuk keluar kamar untuk menyuruhnya makan saat itu.
Namun tiba tiba ia menjawab dengan kata kata kasar dan bahkan ia menggunakan tangan nya mendorong pengurus pesantren tersebut dengan sekuat tenaga sehingga membuat orang tersebut terjatuh dan terluka. Hal yang terjadi pun akhirnya di laporkannya kepada pak kiyayi yang ada di pondok pesantren tersebut, Yang pada akhirnya pemuda tersebut di panggil oleh pihak guru untuk menanyakan apa yang ia lakukan kepada pengurus pesantren tersebut.
Saat itu pun pemuda itu mendatangi ruang guru di pondok pesantren tersebut, Namun betul saja dengan sikap yang berbedanya dalam cara masuk pun merasa pak kiyayi tersebut merasa aneh dan langsung menanyakan hal itu kepada muridnya tersebut. " Angga ,, kenapa tak mengucap kan salam saat masuk... ? Akhir akhir ini pak kiyayi lihat kamu ada yang aneh,,, kenapa kamu ?,, ada masalah apa ,,," ucap pak kiyayi dengan menanyakan
Namun tak ada sedikit pun jawaban yang terlintas dalam mulut pemuda santri tersebut dan hanya menunduk seolah olah ia merasa menyembunyikan sesuatu. dan pada akhirnya pak kiyayi mendekatiya dan langsungmenjulurkan tangannya dan merangkul pemuda tersebut dan langsung menanyakan kembali kepadanya dengan cara baik baik.
" Kenapa ,, ada apa ,,, cerita kepada bapak ,,, !! siapa tahu bapak bisa bantu,,, apa yang kamu sedang pikirkan,, karena bapak lihat ini bukan sipat mu. ??" ucap nya
Lagi lagi tak sedikit pun jawaban yang ia katakan saat di tanya malah membuat pak kiyayi itu terheran heran. Muridnya yang merasa berbicara sendiri dan seolah olah ia sedang mengobrol dengan orang lain bukan dengannya, Ucapannya tak sedikit pun di dengar dan pak kiyayi merasa jika anak muridnya tersebut sedang mengalami sakit atau masalah sehingga menyuruh nya kembali kekamar nya untuk beristrahat dan menyuruhnya untuk di periksa ke dokter saat itu.
Pemuda itu pun kembali ke kamar nya dengan muka yang terus menunduk dan mata yang kosong yang di lihat banyak teman teman satrinya. Hal itu pun membuat aneh semua temannya merasa aneh dengan pemuda tersebut yang merupakan murid andelan dan murid yang terkenal pintar dan sering mejadi nomor satu dalam hapalan malah menjadi anak yang seperti mempunyai masalah kejiwaan.
Dan pada akhirnya pihak pondok pun berinisiatip untuk membawa dokter melihat kondisi santri muda tersebut. Saat datang dokter untuk di periksa malah pemuda santri tersebut meronta ronta dan memarahinya,Malah seolah olah dokter itu dikira seorang nabi yang datang untuk mengutusnya pulang keneraka ucap nya. Yang di ucapkan nya dengan omongan yang berteriak hanya pikiran ketakutan nya saja .
Dan pada akhirnya dokter pun dengan terpaksa harus mengikat pemuda tersebut agar bisa di periksa pisiknya tersebut. Saat di periksa bahwa pemuda tersebut sehat dan segala sesuatunya normal tak ada sedikit pun masalah yang ia alami dengan kondisinya, dokter merasa anak tersebut hanya mempunyai pikiran yang berat dan kurang beristrahat ujarnya.
Pihak pondok merasa lega bahwa anak tersebut hanyalah kecapean akhirnya mencoba untuk meninggal kan dan tidak mengganggunya saat itu. Dan pihak guru pun tidak menyuruh nya dahulu untuk megajar di pondok karena merasa ia masih harus melakukan istrahat agar cepat dalam kepulihannya tersebut.
Saat pemuda itu di tinggal kan oleh pihak pondok tiba tiba saat jam makan malam tak ada satu pun yang mendengar suara atau pun melihat keluar pemuda santri tersebut. Yang pada akhirnya pihak pengurus pun mengecek pemuda tersebut ke kamar nya agar menyuruh nya makan malam turun ke bawah pondok pesantren untuk makan bersama para santri.
Saat di cek oleh para pengurus semua pengurus berteriak dan berlari, Karena pemuda tersebut sudah bunuh diri tak bernyawa di atas kasurnya dengan cara mencekikan sarung kelehernya. Hal itu pun mengejutkan pihak pondok dengan kejadian tersebut karena merasa bingung apa yang ia alami saat itu hingga harus berpikir mengakhiri nyawanya dengan segampang itu tanpa berpikir kembali.
Pihak pondok pesantren pun akhirnya melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib dan mengabari pihak keluarganya. Saat datang nya pihak kepolisian akhirnya di tindak lah kasus tersebut dan di lihat dengan penemuan surat yang di tulis oleh pihak pemuda sewaktu hidupnya yang bertulisan bahwa ia merasa pusing dan capek dengan bayang bayang yang memaksa nya harus menjadi seorang ustad.
Karena sebetulnya cita citanya menjadi seorang ustad itu bukan lah keinginannya, akan tetapi itu semua paksaan ibunya yang menyuruh nya agar bisa menjadi seorang ustad. Dan sebetul nya ia mempunyai impian dalam hidupnya tersebut menjadi seorang tentara jauh dari pikiran orang tuanya. Sehingga ia merasa terbebani dalam hidupnya yang terus mendapat desakan agar ia terus belajar agama dan harus bisa dari otak otak santri yang lain hingga membuat ia rela tidak tidur hanya untuk menghapal kan semua doa yang di pelajari di pondok tersebut.
Pada akhirnya orang tua nya yang tahu merasa menyesal dengan apa yang ia lakukan kepada anaknya tersebut. Sudah memaksa keinginan nya dan tidak mengijinkan apa yang ia mau sejak itu, namun apapun penyesalannya itu semua sudah terlambat karena anak nya sudah tidak bisa kembali dan harus merelakan semuanya dengan penyesalannya dalam seumur hidupnya.
SELESAI