Membongkar Tabir Kematian
Cerpen MisteriDi sebuah desa kecil yang damai, ada cerita menyeramkan yang selama bertahun-tahun menjadi buah bibir di kalangan warganya. Kisah tragis ini berawal dari kejadian mengerikan, yaitu pembunuhan seorang pemuda baik hati yang hingga kini masih menyisakan misteri. Korban dalam peristiwa tersebut adalah Kohar, seorang pemuda yang dikenal ramah, ringan tangan, dan sangat dekat dengan masyarakat desa.
Kohar adalah sosok yang disegani serta selalu hadir membantu siapa saja yang membutuhkan. Kehadirannya begitu positif hingga tak ada seorang pun yang menyangka hidupnya akan berakhir dengan nasib malang seperti itu. Suatu hari, Kohar ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya sendiri. Yang membuat peristiwa itu semakin aneh adalah tidak ada satu pun warga desa yang melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan pada saat kejadian. Desa yang biasanya ramai dengan aktivitas harian tiba-tiba diliputi rasa takut dan kebingungan.
Kepergian Kohar yang tragis meninggalkan tanda tanya besar. Tidak ada jejak pelaku, tidak ada petunjuk terkait motif, dan bahkan tidak ada warga yang merasa melihat sosok asing di sekitar desa saat tragedi itu terjadi. Warga hanya bisa saling bertanya-tanya dan berspekulasi, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa mungkin seseorang tega membunuh pria sebaik Kohar? Apa alasan di balik perbuatan keji tersebut? Semua itu hanya menambah lapisan misteri.
Sayangnya, upaya untuk mengungkap kasus ini berujung buntu. Hari demi hari berlalu, dan perlahan-lahan diskusi tentang kasus Kohar mulai memudar. Pada akhirnya, pembunuhan itu tetap tidak terpecahkan, dan warga desa pun terpaksa mengikhlaskan peristiwa menyakitkan tersebut meskipun perasaan penasaran masih terus menghantui hati mereka.
Bertahun-tahun kemudian, rumah kosong bekas tempat tinggal Kohar yang kini ditinggalkan begitu saja mulai menarik perhatian seorang pendatang dari kota. Pendatang itu baru saja pindah ke desa dan sedang mencari tempat tinggal yang cocok. Setelah beberapa pencarian, ia menemukan rumah tua milik Kohar—tempat yang tampak cukup nyaman di matanya, meskipun warga setempat tahu bahwa rumah itu menyimpan cerita kelam. Rumah tersebut sudah lama tidak dihuni sejak tragedi Kohar, namun kini, seorang penghuninya mungkin akan kembali hadir. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Hanya waktu yang akan menjawab.
Warga desa menceritakan asal-usul rumah itu kepada warga kota tanpa keberatan. Baginya, tidak penting memusingkan masa lalu rumah tersebut karena ia hanya ingin membelinya untuk beristirahat dan merapikannya. Rumah itu dirasanya cocok dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal di desa tersebut.
Karena merasa tidak ada keberatan dari pihak pembeli, warga desa segera menyebutkan harga rumah itu, dan tanpa ragu, si pembeli dari kota langsung membelinya dan pindah pada hari yang sama. Pasangan suami istri bernama Rina dan Rahmat segera menempati rumah tersebut. Mereka mulai membersihkan dan sedikit merenovasi rumah agar lebih rapi dan indah.
Seminggu setelah menetap, Rina dan Rahmat merasa nyaman tinggal di rumah baru tersebut. Tidak ada gangguan yang mereka rasakan, hingga membuat Rahmat merasa cerita warga desa hanyalah takhayul belaka yang bertujuan menakut-nakuti mereka.
Namun, situasi mulai berubah saat Rahmat pergi bekerja setiap hari, meninggalkan Rina sendirian di rumah. Suatu hari, Rina mulai mendengar suara-suara aneh di dalam rumah. Awalnya ia tidak percaya dengan hal-hal mistis, namun suara-suara tersebut terus muncul hingga membuatnya ketakutan.
Rina sering mendengar jeritan hingga tangisan yang tak wajar. Uniknya, suara tersebut tidak hanya muncul di malam hari, tetapi juga di siang hari. Kejadian itu membuat Rina kelelahan secara emosional, hingga ia memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Rahmat dengan harapan suaminya mau memahami dan mempertimbangkan untuk pindah dari rumah tersebut.
Ketika malam tiba dan Rahmat pulang kerja, Rina dengan penuh ketakutan menceritakan apa yang ia alami selama ini. Namun, Rahmat malah menertawakannya. Ia menganggap istrinya hanya berhalusinasi atau bercanda.
Rina merasa kecewa karena Rahmat tidak mempercayai ceritanya. Ia pun menangis dan semakin takut sampai-sampai meluapkan amarahnya kepada Rahmat. Melihat sang istri begitu terpukul, Rahmat akhirnya mulai percaya dan berusaha mencari solusi untuk mengatasi situasi tersebut.
Rahmat mengundang seorang paranormal untuk membantu mengusir makhluk halus yang diduga menghuni rumah itu. Malam harinya, ketika paranormal tersebut datang, Rahmat benar-benar percaya pada cerita istrinya. Saat menuju dapur untuk mengambil gelas, Rahmat mendengar bisikan dan tangisan berulang yang membuatnya merinding ketakutan.
Paranormal itu mengadakan syukuran di rumah mereka sebagai bagian dari ritual pembersihan. Warga desa turut hadir untuk membantu doa bersama. Di tengah acara, tiba-tiba muncul sosok melayang yang mengungkapkan bahwa ia tewas dibunuh oleh kepala desa setempat. Sosok tersebut mengaku bernama Kohar, yang dulu sering menolong banyak warga tanpa menerima bayaran. Hal itu membuat kepala desa merasa tersaingi dan takut posisinya tergeser, hingga ia tega menghabisi nyawa Kohar.
Pengakuan sosok Kohar mengejutkan semua orang. Kasus pembunuhannya yang selama ini tidak terungkap akhirnya terbongkar. Kepala desa pun dibawa oleh warga untuk diserahkan kepada pihak berwajib guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Setelah kejadian tersebut, rumah Rahmat dan Rina kembali tenang. Tidak ada lagi teror ataupun gangguan dari makhluk halus di sana. Rumah itu pun menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi pasangan suami istri tersebut.
