Kisah Tiga Siluman Harimau

Kisah Tiga Siluman Harimau


Dahulu, ada sebuah kisah tentang makhluk jelmaan yang diutus oleh seorang penguasa ilmu tinggi untuk membantu sebuah desa yang kala itu dilanda gangguan makhluk halus. 

Desa tersebut tak kunjung hidup makmur karena gangguan yang terus-menerus datang silih berganti. Akhirnya, demi melindungi desa dari serangkaian wabah, diutuslah tiga hewan buas untuk menjaga desa itu. Namun, hewan-hewan ini bukanlah hewan biasa. Mereka merupakan makhluk jelmaan dengan kemampuan istimewa, dikirim khusus untuk melindungi desa dan masyarakatnya dari ancaman mistis.

Meski begitu, mengutus mereka bukanlah hal yang mudah. Hewan-hewan ini hanya mau datang dan patuh jika ada janji atau keinginan yang mereka setujui dari orang-orang yang membutuhkan bantuan mereka. Mereka bertindak sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

Ketiga sosok tersebut memiliki nama dan tanggung jawab yang berbeda. Mereka adalah Koboy, Hitam, dan Jalak. Koboy bertugas menjaga keamanan desa dari ancaman fisik, Hitam melindungi masyarakat serta membimbing ke jalan yang lurus, sementara Jalak berperan dalam menyuburkan tanah, menyediakan air, dan membantu pengadaan bahan pangan. Tiga makhluk ini sering diminta bantuannya oleh desa-desa yang mengalami hal-hal di luar akal sehat.

Ketika desa tersebut akhirnya bersedia memenuhi syarat dan janji yang diminta, makhluk-makhluk itu tiba di tempat tersebut. Kala itu, desa tengah menghadapi kesulitan besar: panen gagal, kelaparan merajalela, penyakit aneh melanda warga, bahkan ladang-ladang hancur dalam semalam tanpa diketahui penyebabnya. Begitu pula sungai yang mulai mengering, membuat desa semakin menderita.

Setelah ketiga makhluk tersebut mulai menjalankan tugasnya, keadaan berangsur-angsur membaik. Gangguan mistis menghilang, sumber daya kembali melimpah, dan masyarakat pun terhindar dari kelaparan serta penyakit. Desa yang sebelumnya sepi dan mencekam berubah menjadi ramai dan makmur.

Namun, ketika tugas para makhluk itu hampir selesai dan tiba saatnya bagi mereka untuk menagih janji yang telah disepakati, penduduk desa justru mengabaikan komitmen mereka. Warga seolah lupa akan janji tersebut, bahkan ada yang dengan sengaja mengabaikannya meski sudah mendapat banyak bantuan dari para makhluk jelmaan itu.

Ketiga makhluk tersebut akhirnya marah besar. Mereka mulai mengamuk, merusak ladang, menghancurkan pertanian, mengeringkan sungai, dan merusak tatanan desa hingga kondisinya lebih buruk daripada sebelumnya. Tidak hanya itu, warga mendadak jatuh sakit massal, sebagian besar mengalami keracunan, bahkan anak-anak banyak yang hilang secara misterius. Warga pun dilanda kepanikan dan akhirnya menawarkan untuk memenuhi janji mereka.

Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Rasa kecewa yang mendalam membuat ketiga makhluk itu menolak untuk menerima janji yang dulu diabaikan. Mereka meninggalkan desa dalam keadaan hancur lebur dan tidak lagi mau membantu manusia. Pengalaman pahit itu menyebabkan mereka kehilangan kepercayaan pada manusia.

Sejak saat itu, ketiga jelmaan tersebut memilih menjauh dari dunia manusia. Mereka tak lagi mau diutus untuk memenuhi kebutuhan manusia. Akhirnya, makhluk-makhluk itu mengasingkan diri dan menjelma menjadi harimau penjaga di sebuah gunung—bukan lagi pelindung yang melayani manusia.
Load comments