Naik Haji Hasil Rentenir
Rudi adalah sosok seorang laki laki yang mempunyai sipat yang takabur dalam kehidupannya, Ia terkenal dengan kekayaannya yang melimpah namun ia sering kali di bilang oleh para warganya dengan orang yang sangat kejam dan banyak tidak di sukai banyak kalangan dalam keseharianya.
Ia sering kali menjadi orang baik namun hal itu sering kali di jadikan pamerannya saja hanya seolah lah ingin di lihat oleh banyak orang. Akan tetapi sipat nya hanya lah orang yang tak sedikit pun punya rasa belas kasihan, Bahkan banyak yang mengetahui nya bahwa rudi adalah sosok orang yang tak pernah punya hati dan perasaan.
Dari kekayaannya ia tak sedikit pun bekerja dalam keseharianyan, karena merasa mempunyai harta yang tak harus membuat nya bekerja pun akhirnya ia hanya menghabiskan waktunya di rumah dan berjalan jalan di kampungnya tersebut, hanya untuk pamer dengan apa yang ia punya dalam hidupnya.
Dari sipat yang hanya ingin di puji dan ingin di lihat orang ia dalam baik nya hanya bisa di hitung dalam seumur hidupnya. Itu pun yang ia berikan dengan pilihannya yang menurut nya orang tersebut adalah orang yang cocok untuk di berinya, karena ia tak mau jika uang yang ia berikan atau kebaikan yang ia beri untuk orang yang salah saat di berikan walau pun sudah jelas orang tersebut itu tidak mampu bahkan membutuhkannya.
Maka tak lain banyak sekali orang yang membencinya dengan sipat buruk nya tersebut, Dan dalam kesehariannya ia itu mempunyai kesibukan dan mempunyai suatu usaha yang karena menurut nya harta yang ia punya itu banyak dan tidak bisa ia habiskan dengan sendiri ia mencoba untuk meminjam kan uang tersebut ke warga namun dengan catatan uang tersebut di pinjam dengan balik bunga yang di tentukan olehnya.
Bunga yang ia beri pun cukup besar jika menurut orang yang merasa kesusahan, namun semua itu pa boleh buat rudi meminjam kan mau tidak mau ia tidak merasa rugi. Sehingga walau pun dengan bunga yang cukup banyak namun ada saja yang mau meminjam kepadanya saat itu. Dan banyak sekali orang yang menjadi korban dari peminjamannya tersebut sehingga tak mampu membayar pinjamannya namun bunga yang terus mengalir membuat para peminjam menjadi kesusahan untuk membayar nya dan melunasinya.
Sehingga banyak korban yang terkena sita dari mulai barang barang, hingga surat tanah yang mereka punya untuk membayar uang berbunga tersebut kepada rudi saat itu. Dari hal itu pun membuat rudi semakin kaya dan semakin untung pada hasil peminjaman uangnya, yang tak lain bungan yang di dapat kan itu besar membuat hal nya tersebut menjadi merasa bertambah kaya dan bertambah sombong di kampungnya tersebut.
Dan tiba tiba ada terdengar kabar bahwa rudi yang terkenal rentenir itu mau menjalan kan haji saat itu yang di dengar para warganya. dan kabar itu pun sontak membuat banyak warga merasa bingung bahkan ada juga yang mendoakan supaya ia segera bertobat dan tidak menjadi orang yang kejam dan sombong dengan apa yang ia punya dengan hartanya.
Dan bahkan ada juga yang merasa sudah di sakiti oleh rudi tersebut mendoakan agar rudi celaka saat menjalan kan ibadanya saat di pesawat nanti. hal itu karena banyak yang merasa sakit hati oleh rudi yang sudah banyak menyakiti atau pun tega merampas sedikit harta nya yang saat itu ia punya demi harus melunasi hutang uang yang ia berikan kepadanya.
Seminggu kemudian akhirnya rudi berangkat untuk beribadah haji saat itu, Niat yang ia punya bukan lah betul betul ingin menjalankan ibadah yang tak lain ia hanya ingin terlihat orang dan banyak memujinya saat itu. Saat itu rudi berniatan untuk pamer berpamitan kepada warga desa nya saat itu yang tak lain saat ia berangkat tak ada satu pun orang yang mau melihatnya atau pun sudi berpamitan dengannya.
Karena semua wrga tahu bahwa dirinya itu hanyalah ingin pamer terhadap orang orang tersebut, sehingga membuat banyak orang malas bahkan membencinya. wajar saja dalam kepergiaannya tak ada satu pun orang yang peduli kepadanya satu pun tentang keberangkatannya.
Rudi pun berangkat ketanah suci dengan penuh dengan keyakinan, Namun itu semua tak pernah ia pikirkan bahwasannya beribadah atau pun menjalankan ke tanah suci itu, yan tak lain untuk bertujuan memperbaiki diri atau pun beribadah dengan khusu. Itu semua pun harus menggunakan nya dengan uang yang halal dan manfaat karena hal itu untuk di jalan kan suatu ibadah bukan untuk menjalankan main main.
Ya namun itu semua di kesampingkan nya, ia hanya berpikir agar di lihat orang dan di bilang mampu jika hanya untuk datang ke mekah saja pikirnya. Karena hartanya bukan hanya cukup untuk nya saja memberangkat kan haji, jika harus memberangkatkan satu kampungnya pun bisa dengan harta nya yang ia punya namun ya dengan jiwa kesombongannya ia hanya merasa ingin di lihat dan di puji saja.
Sesampainya di mekah, ia menjalankan ibadah secara bisa seperti jamaah lainnya. Namun tiba tiba saat ia menjalankan sholat di depan ka'bah tersebut tiba tiba rombongan nya di kejutkan bahwa rudi yang sedang sujud dalam sholat nya di injak injak bahkan di tendang oleh warga asing dengan badan besar dan kulit hitam.
Hal itu pun membuat semua rombongan yang mengetahui langsung membantu rudi namun tak ada yang bisa satu pun menghadang sosok laki laki besar tersebut. Sehingga membuat rudi berteriak kesakitan, bahkan mengalami pukulan dan mengeluarkan banyak darah. Orang warga asing itu bukan hanya memukul dan menginjak saja, ia pergi dan kembali lagi membawa kayu dan besi panas ke tempat rudi saat itu.
Dan semua rombongan rudi, tak ada satu pun yang berani mendekat atau pun memisahkan orang tersebut. Yang tak lain banyak yang tak sanggup melihat sosok rudi yang sudah lemas bahkan meminta tolong dengan menangis bahkan berteriak semua hanya pasrah dan menontonnya. Karena semua rombongannya takut terkena oleh warga asing tersebut, yang terpaksa membiarkan rudi tanpa ada yang membantunya.
Hingga akhirnya para warga asing itu pun menghilang dan sudah merasa puas memukuli rudi akhirnya ia meniggalkan sosok rudi tersebut. Dengan tubuhnya yang tergeletak tak berdaya ia tak sadar kan diri dan di penuhi banyak darah, Yang akhirnya rombongan nya pun memutuskan untuk membawa rudi ke dokter untuk menjalani pegobatan dalam lukanya tersebut.
Saat sampai di ruang pemeriksaan dan di tangani oleh salah satu dokter bahwa rudi mengalami kelumpuhan dan banyak luka parah di badan nya sehingga membuat urat sarap nya terputus dan tak bisa berbicara. Hal itu pun akhirnya rudi di ponis lumpuh dan tak bisa berbiacara oleh dokter yang memeriksanya.
Rudi yang tahu kabar tersebut hanya bisa menangis, dan menyesali apa yang ia lakukan. Dan pada akhirnya ia sadar dengan apa kesalahannya, Ia pantas di pukuli karena ia merasa sudah banyak berbuat jahat dan sombong. Karena ia merasa dengan hartanya membuat ia buta mata kepada orang yang susah di kalangan nya tersebut, sehingga tak ada sedikit pun hati iba kepada orang orang yang membutuhkan dan yang ia pikirkan hanya lah harta dan harta saja.