Poling (Pocong Keliling)
Cerpen MisteriDi sebuah desa bernama Langlangbuana, tersimpan kisah menarik tentang kejadian yang mengguncang ketenangan warganya. Desa ini dikenal sebagai wilayah makmur dengan kekayaan alam melimpah dan masyarakatnya yang rajin mengelola pertanian. Hampir semua penduduk desa memiliki tanah luas dan hidup berkecukupan, menjadikan desa Langlangbuana terkenal hingga ke pelosok lain.
Kemakmuran desa ini menarik perhatian banyak orang dari desa lain, yang datang untuk belajar cara bertani atau sekedar memohon bantuan. Sayangnya, tidak semua yang datang ke desa itu memiliki niat baik. Ada juga yang bermaksud merusak atau bahkan berbuat jahat terhadap penduduk setempat. Namun, upaya buruk tersebut selalu dapat diketahui sebelum terwujud. Warga Langlangbuana akhirnya sepakat untuk menutup akses masuk bagi pendatang demi melindungi desanya.
Seiring waktu, hasil pertanian desa ini semakin melimpah, menjadikan penduduknya semakin kaya dan berkembang pesat. Kepopuleran desa ini pun terus meningkat, mengundang decak kagum sekaligus rasa iri dari banyak orang. Namun, keheningan desa ini tiba-tiba berubah ketika muncul teror dari sosok menyeramkan yang menyerupai pocong, menciptakan kecemasan di tengah warga.
Semenjak kemunculan sosok tersebut, kehidupan masyarakat berubah. Semua orang takut keluar rumah bahkan untuk sekedar mengurus ladang mereka. Anehnya, selain menebar ketakutan, beberapa warga juga melaporkan hilangnya uang dan hasil panen mereka secara misterius. Ladang-ladang menjadi kosong, sedangkan rumah-rumah tampak seperti diacak-acak oleh maling. Kehadiran "pocong keliling" ini membuat suasana desa semakin mencekam.
Namun, ada seseorang di desa itu yang curiga bahwa sosok pocong tersebut bukanlah makhluk gaib. Dengan kecermatan dan keberaniannya, ia merencanakan sebuah jebakan untuk mencari tahu kebenarannya. Kecurigaannya terbukti benar: pocong itu ternyata adalah seorang manusia yang menyamar untuk meneror warga dan mencuri hasil panen serta harta benda mereka.
Orang yang terbukti menyamar sebagai pocong itu ternyata merupakan seorang pendatang yang pernah meminta diajari cara bertani kepada warga Langlangbuana. Ternyata, niat aslinya adalah mencuri dari mereka. Setelah tertangkap basah, pelaku pun diarak oleh warga dan diminta bertanggung jawab atas tindakannya. Pada akhirnya, ia diusir dari desa.
Setelah kejadian tersebut, ketenangan Desa Langlangbuana kembali pulih. Para warga menjadi lebih waspada terhadap pendatang dan menjaga desa mereka dengan lebih hati-hati. Desa itu tetap dikenal sebagai wilayah yang makmur, penuh kehati-hatian dalam menjaga kekayaannya dari tangan-tangan tak bertanggung jawab. Ketulusan dan kebersamaan warganya menjadi kunci dalam menjaga harmoni di desa tersebut.
